Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Tertawa yang Tidak Pada Tempatnya Berakibat Dosa

Tertawa yang Tidak Pada Tempatnya Berakibat Dosa

Ahlulbait Indonesia – Suatu ketika, seorang penduduk padang pasir datang menemui Rasulullah SAW dengan menunggangi seekor anak unta. Setelah memberikan salam kepada Rasulullah, ia berusaha mendekat untuk menyampaikan pertanyaan. Namun, untanya justru berbalik arah dan berlari menjauh, sehingga ia pun semakin jauh dari Nabi. Peristiwa ini terjadi berulang kali hingga tiga kali.

Melihat kejadian tersebut, sebagian sahabat Rasulullah SAW justru tertawa, bukannya membantu orang Arab tersebut agar dapat menyampaikan pertanyaannya. Tawa mereka yang tidak pada tempatnya membuat sang penunggang unta merasa kesal dan marah. Akibatnya, dalam kemarahannya, ia memukul unta itu dengan keras hingga mati.

Mengetahui hal itu, para sahabat berkata kepada Rasulullah SAW, “Orang itu telah membunuh untanya.”

Baca juga : Tiga Sifat Mulia Sayyidah Zainab a.s. yang Harus Diteladani

Rasulullah SAW pun bersabda, “Dan mulut kalian penuh dengan darahnya.”

Dengan pernyataan ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa tawa mereka telah berkontribusi terhadap perbuatan keji yang dilakukan oleh orang tersebut. Mereka dianggap turut andil dalam pembunuhan unta yang lemah itu, karena sikap mereka yang tidak bijak telah memicu tindakan yang tidak seharusnya terjadi. Rasulullah mengingatkan bahwa setiap perilaku, bahkan tawa yang tidak pada tempatnya, dapat membawa konsekuensi buruk dan berdampak dosa.

Kisah ini menjadi pelajaran berharga bahwa dalam situasi apa pun, kita harus berhati-hati dalam bersikap dan tidak menganggap remeh keadaan orang lain, karena sikap yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.[]

Disadur dari Muhammadi, Muhammad – Cerita-Cerita Hikmah

Baca juga : Sayyidah Zainab sebagai Utusan Perlawanan Imam Husain