Kisah
Tawakal: Upaya dan Aktivitas
Tawakal: Upaya dan Aktivitas
Tentu maksud dari tawakal bukanlah bahwa manusia harus terus beritikaf di masjid. Hanya sibuk dengan beribadah dan berdoa kepada Allah Swt serta menghabiskan waktunya siang malam dengan perkara-perkara tersebut.
Atau sama sekali tidak melakukan aktivitas dan mencari nafkah. Dengan harapan, Allah Swt yang langsung memberikan rezeki dari langit. Orang-orang seperti ini telah melakukan kekeliruan dan belum memahami maksud hakiki dari tawakal. Ini seperti apa yang telah diisyaratkan dalam riwayat berikut.
Suatu hari, Rasulullah saw melihat sekelompok orang hanya duduk dan tidak bercocok tanam. Lalu beliau bertanya, “Siapa kalian?”
Baca juga : Tiga Tugas Mukmin Paling Berat
Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang bertawakal.”
Rasulullah saw bersabda, “Bukan, akan tetapi kalian adalah beban masyarakat.” (Mustadrak al-Wasa’il, jil. 11, hal. 217)
Pada dasarnya, jika benar-benar sudah mengenal Allah Swt, seseorang akan mengetahui ketentuan dari hikmah Ilahi bahwa segala sesuatu terwujud melalui proses sebab akibat.
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Menjadi Manusia Ilahi
Baca juga : Maka Pena pun Terbelah