Akhlak
Saya Ingin Jadi Hamba Allah
Saya Ingin Jadi Hamba Allah
Imam Musa Kazhim as sedang berjalan melintasi sebuah pasar di Bagdhad. Beliau mendengar suara musik serta kegembiraan dari sebuah rumah milik seseorang bernama Bashir Hafi (bangsawan Baghdad terkenal). Saat melintasi rumah itu, Imam Musa Kazhim as melihat seorang pelayan wanita keluar dari sana untuk membuang sampah. Imam Musa Kazhim bertanya kepadanya, apakah pemilik rumah itu orang merdeka atau hamba sahaya.
Wanita itu terkejut dengan pertanyaan tersebut dan berkata, “Ini rumah Bashir Hafi, seorang pria merdeka dan memiliki nama yang baik di kota ini.”
Imam Musa Kazhim as berkata, “Pastilah ia telah merdeka karena dapat terlibat dalam acara suka ria seperti ini. Jika ia seorang hamba, perilakunya akan berbeda.” Karena agak lama berbincang dengan Imam Musa Kazhim as, wanita itu ditanya oleh majikannya kenapa ia baru kembali. Ia menceritakan seseorang serta apa yang orang itu tanyakan kepadanya tentang pemilik rumah.
Baca juga : Infak dan Budi Luhur Imam Musa Kazhim
Bashir sadar bahwa orang yang dimaksud adalah Imam Musa Kazhim as. Dengan tanpa alas kaki, ia berlari mengejar beliau. Saat menjumpai beliau, ia berlutut dan berkata, “Anda benar, aku adalah seorang hamba (setan) tetapi tidak menyadarinya. Mulai saat ini aku ingin menjadi hamba Allah dan mulai bertobat.”
Ia kembali ke rumah dan membuang semua alat musik dari rumahnya. Sejak itu, ia selalu berjalan di jalan-jalan kota Baghdad tanpa alas kaki dan mempunyai nama panggilan “Bashir si telanjang kaki.”
Setiap ditanya alasannya tidak memakai alas kaki, ia akan berkata, “Aku ingin memelihara kenangan pertemuanku dengan Imam Musa Kazhim as dengan berjalan tanpa alas kaki.”
Tim al-Huda, Cerita-Cerita Favorit
Baca juga : Tantangan Utama Rasulullah