Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Raja dan Sang Arif

Ketika Raja Nasiruddin berkunjung ke Khurasan, semua rakyat di setiap kota yang dilaluinya keluar dari rumah, menyambutnya dan memberikan penghormatan kepadanya.

Saat memasuki kota Sabzawar, seluruh penduduk menyambut raja kecuali seorang filsuf terkenal, Mallahadi Sabzawari. Nasiruddin ingin sekali berjumpa dan berbincang-bincang dengan Mallahadi dalam perjalanan ini. Namun ia tidak melihatnya di antara para penyambut. Raja pun berusaha  menemuinya.

Orang-orang di sekitarnya berkata, “Filsuf itu tak mau bertemu raja atau menteri.”

Raja menukas, “Tapi raja ingin berjumpa dengannya.”

Beberapa orang lalu memberitahu Mallahadi. Nasiruddin sendiri menentukan tempat pertemuan. Raja berangkat bersama salah seorang pembantunya. Ketika bertemu, tahulah raja bahwa orang arif itu tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana, dengan perabotan sederhana pula.

Nasiruddin berkata, “Setiap nikmat harus disyukuri. Mensyukuri nikmat ilmu dengan mengajar dan mendidik. Mensyukuri nikmat harta dengan membantu orang-orang tak punya. Mensyukuri kedudukan dan pangkat dengan memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan. Karena itu, mintalah kepadaku apa yang kau inginkan, akan kupenuhi.”

Mallahadi menjawab, “Aku tidak punya kebutuhan, aku tidak ingin apa-apa.”

Lalu raja mengatakan, “Aku dengar engkau punya tanah pertanian. Beritahu aku agar aku membebaskannya dari pajak.”

Lalu Mallahadi menjawab, “Pajak wajib kota Sabzawar ini terbatas, tidak mungkin dikurangi. Jika raja membebaskan pajak dari tanah saya untuk dibayar oleh tanah-tanah milik anak-anak yatim dan para janda, ini akan meningkatkan pengeluaran negara dan Anda harus mengamankan semua itu. Padahal kami membayar pajak dengan jiwa bersih, pernuh kesiapan dan kesenangan.”

Siang itu, raja ingin makan bersama Mallahadi. Makanannya adalah yang setiap hari disantap Mallahadi. Setelah hidangan siap, raja mencicipi makanan itu. Namun, raja enggan menikmati makanan tersebut.

Murthada Muthahari, Orang-Orang Bijak, Kumpulan Kisah Pilihan Zaman Nabi dan Para Sahabat

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *