Kisah
Perjumpaan Syaikh Murtadha Anshari dengan Imam Mahdi
Alm. Syaikh Murtadha Anshari ridhwanallahu alaihi (1214-1281 H) adalah ulama besar dan pakar fikih mazhab Ahlulbait yang sangat terkenal dengan ilmu dan karyanya di seluruh negeri Islam. Beberapa ulama menggelarinya dengan “penutup para ahli fikih dan mujtahid”. Beliau anak cucu dari sahabat besar, Jabir bin Abdillah Anshari ra.
Allamah Muhaddits Nuri ridhwanallahu alaihi dalam penghujung bukunya, al-Mustadzrak mengulas sedikit tentang Syaikh Murtadha Anshari. Sang ulama yang bertakwa dan warak itu mengatakan,
“Sesungguhnya Allah Swt telah memuliakan Jabir Anshari dengan salah seorang keturunannya, Allamah Murtadha, yang telah melayani umat dan berkhidmat pada agama dengan ilmunya; analisis-analisisnya yang jeli, juga kemampuan berfirasat, dan kezuhudan serta ibadahnya. Selama menjadi pemimpin dan marja’ serta wakil Shahib Zaman Imam Mahdi as, beliau tidak pernah lepas dari beliau, Hujjah Shahib Zaman Imam Mahdi.”
Salah seorang muridnya bertutur, “Suatu malam, di musim hujan yang dingin, ketika seluruh jalan di kota Karbala terlihat becek dan berlumpur, aku keluar menuju makam Imam Husain as. Tak lama, terlihatlah seseorang di kejauhan. Setelah lama menatapnya, tahulah aku bahwa ia adalah guruku, Syaikh Murtadha Anshari, yang sedang berjalan menuju ke arahku. Begitu tahu bahwa itu Syaikh Murtadha, aku berkata dalam hati, ‘Ke mana gerangan beliau hendak pergi, di tengah malam dingin dan jalan berlumpur seperti ini? Bukankah penglihatan beliau sudah melemah?’
Aku takut kalau-kalau beliau terkena sesuatu. Lalu, aku pun mengikutinya dari jauh. Aku melihatnya berjalan perlahan, langkah demi langkah, sampai berdiri di depan pintu sebuah rumah. Lalu, ia membaca doa Ziarah al-Jami’ah dengan khusuk. Setelah itu, ia masuk dan aku pun tidak tahu apa yang terjadi di sana. Aku hanya mendengar percakapan beliau dengan seseorang, tapi aku tak dapat mengenalnya. Kemudian, aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke makam Imam Husain as. Setelah satu jam, aku melihat Syaikh Murtadha sedang shalat dan beribadah di makam tersebut.
Setelah peristiwa itu berlalu agak lama, aku berulang kali bertemu Syaikh Murtadha dan menanyakan peristiwa itu kepadanya. Namun beliau tidak menjawabnya. Setelah aku memaksanya, barulah beliau berkata, ‘Jika aku memperoleh izin untuk bertemu Shahib Zaman Imam Mahdi as, maka aku pergi ke rumah yang kau lihat malam itu. Itu tak dapat kulakukan di waktu lain. Aku dapat bertemu beliau Shahib Zaman Imam Mahdi as, setelah aku membaca doa Ziarah al-Jami’ah dan beliau memperkenankanku masuk. Setelah bertemu beliau, aku menanyakan berbagai persoalan agama yang masih kuragukan. Lalu, beliau memberikan penjelasan dan jalan keluar kepadaku.’
Setelah mengisahkan peristiwa itu, Syaikh Anshari memintaku berjanji agar tidak menceritakan itu kepada siapa pun, selama beliau masih hidup.”
Hasan al-Abhatahi, Bertemu Imam Mahdi