Kisah
Perjumpaan Allamah Sayyid Bahrul Ulum dengan Imam Mahdi
Almarhum Allamah Sayyid Bahrul Ulum ridhwanallahu anhu terkenal sangat dermawan dan suka memberi pada fakir miskin. Kendati saat itu beliau sendiri tinggal di Mekah yang jauh dari keluarga dan murid-muridnya.
Suatu hari, salah seorang ajudannya, Muhaddits Qummi berkata kepadanya, “Wahai Syaikh, sudah tidak ada lagi uang di lemari, mohon itu dipikirkan kembali.”
Sayyid Bahrul Ulum tidak menjawab perkataan itu dan hanya terdiam. Kebiasaan Sayyid setiap hari adalah mendatangi Kabah untuk bertawaf kemudian kembali ke ruang tamu untuk beristirahat…. Setelah itu, beliau masuk ke sebuah ruangan besar untuk mengajar dan berceramah di hadapan murid-muridnya.
Hari berikutnya, sepulang beliau berthawaf… tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah luar. Mendengar suara itu, Sayyid Bahrul Ulum bergegas melangkah ke pintu dan membukanya. Lalu, masuklah seorang Arab yang disegani dengan ditemani dua sahabatnya. Mereka langsung menuju ruang tamu. Setelah itu, Sayyid Bahrul Ulum duduk di hadapan mereka, dengan sopan dan ramah, sambil mendengarkan percakapan mereka dengan rasa rindu dan haru.
Tak lama, orang Arab itu keluar lalu menaiki keledainya dan pergi. Setelah kepergian orang itu, wajah Sayyid Bahrul Ulum terlihat berubah. Beliau menangis sambil memberikan Syaikh Qummi selembar kertas dan berkata, “Bawalah surat ini ke tempat fulan di gunung al-Shafa dan serahkan kepadanya.”
Syaikh Qummi segera pergi menuju alamat tersebut. Begitu tiba di sana, ternyata tempat itu adalah tempat penukaran uang. Lalu, aku berikan surat itu kepada pemilik tempat penukaran uang tersebut. Setelah menerima surat itu dan membacanya, ia terlihat begitu ramah dan ceria sambal mencium surat tersebut.
Lalu ia berkata, “Cari beberapa orang kuli dan suruh mereka datang kemari.”
Syaikh Qummi pun keluar mencarinya dan dalam waktu sangat singkat mendapatkan empat orang kuli. Lalu ia membawanya ke tempat penukaran uang tersebut. Setelah sampai, pemilik tempat itu mengambil beberapa kantung besar dan langsung memenuhinya dengan uang riyal. Kemudian kantung-kantung itu dibawa para kuli ke rumah Sayyid Bahrul Ulum.
Setelah peristiwa itu berlalu lama ,Syaikh Qummi teringat akan tempat penukaran uang tersebut untuk menanyakan pada pemiliknya tentang isi surat tersebut. Namun setelah sampai, toko itu tidak ditemukan .
Syaikh Qummi berusaha bertanya kepada pemilik toko yang ada di kanan kirinya, “Di sini tidak pernah ada tempat penukaran uang,” ujarnya.
Syaikh Qummi pun tersadar; ternyata peristiwa itu adalah salah satu anugerah Allah Swt yang diberikan Shahib al-Zaman Imam Mahdi afs kepada Sayyid Bahrul Ulum ridhwanallahu anhu.
Hasan Abathahi, Bertemu Imam Mahdi