Kisah
Penjual Minyak
Pada masa Rasulullah saw, hidup seorang penjual minyak yang sangat mencintai Rasulullah saw. Ia tidak mau melakukan suatu pekerjaan sebelum di perjalanannya berjumpa dengan Rasulullah saw untuk sekadar melihat beliau. Jika mendapati beliau dikerumuni orang banyak, penjual minyak itu berusaha untuk sekadar melihat Rasulullah saw.
Suatu ketika, Rasulullah saw sedang dikerumuni banyak orang sehingga tidak terlihat meski si penjual minyak itu mendekat dan berusaha melihat Rasulullah saw. Sementara itu Rasulullah saw yang mengetahui kebiasaan orang tersebut segera mempersilahkan duduk di hadapan beliau saw.
Lalu Rasulullah saw bertanya, “Mengapa engkau lakukan sesuatu yang tidak pernah kau lakukan sebelumnya?” Penjual minyak itu menjawab, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang mengutus Tuan dengan kebenaran, hatiku selalu teringat kepada Tuan. Aku tidak dapat melakukan sesuatu sampai aku melihat Tuan terlebih dahulu.” Kemudian Rasulullah saw mendoakan penjual minyak tersebut.
Beberapa hari berlalu, Rasulullah saw tidak melihat penjual minyak itu. Beliau saw lalu bertanya kepada orang-orang sekitar. Mereka juga tidak melihat penjual minyak tersebut.
Rasulullah saw berangkat ke pasar minyak dan melihat toko orang itu tutup. Lalu Rasulullah saw bertanya kepada orang-orang dekat toko tersebut, di mana si penjual minyak dimaksud. Orang-orang itu mengatakan bahwa penjual minyak tersebut telah meninggal dunia.
Murtadha Muthahari, Orang-Orang Bijak