Kisah
Orang Bakhil
Orang Bakhil
Suatu waktu, pada masa Imam kesebelas kita, Imam Hasan Askari as, terdapat seseorang yang bernama Ismail, yang merupakan orang yang sangat pelit dan bakhil. Meskipun Ismail memiliki uang banyak yang ditabung, ia takut ihwal apa yang akan ia lakukan apabila uang itu telah habis digunakan. Ia kemudian memutuskan untuk menyembunyikan uang itu dengan menggali sebuah lubang di dalam tamannya dan menaruh uang dalam lubang tersebut.
Suatu hari, ia berada di Samara ketika Imam Hasan Askari as melintas di kota ini. Ismail berkata kepada Imam Hasan Askari as bahwa ia tidak memiliki uang dan meminta supaya imam membantunya. Imam segera menimpali, “Engkau telah mengubur uang sebanyak 200 Dinar, namun engkau masih saja mengaku tidak punya uang?” Ismail mengingkari pernyataan Imam dan berkata bahwa ia tidak melakukan hal tersebut.
Baca juga : Akhlak Baik Menanamkan Kecintaan
Imam Hasan Askari as memberikan sejumlah uang kepadanya dan berkata kepadanya bahwa para imam senantiasa membantu siapa saja yang meminta pertolongan dari mereka. Beliau kemudian berkata kepada Ismail bahwa ia tidak perlu berkata dusta kepadanya. Imam Hasan Askari as melanjutkan bahwa setiap orang harus bersyukur dan berterima kasih atas apa yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Kemudian, tatkala Ismail memerlukan uang yang lebih, ia pergi menggali uang yang telah disembunyikannya namun tidak menemukan uang tersebut. Uang yang dulu ditimbunnya kini telah raib entah kemana. Belakangan ketahuan bahwa anaknya mengetahui keberadaan uang itu dan mengambilnya. (Jawadi, Nuqasy-e Ismat, hal. 600)
Ma’sumah Jaffer, Kisah-kisah Teladan dari Para Imam Maksum as
Baca juga : Melupakan Kenangan Pahit