Kisah
Membaca Tanpa Kacamata
Membaca Tanpa Kacamata
Di bulan Rajab tahun 1394 H, Haji Muhammad Hassan Imaniyyah melakukan ziarah ke makam suci Imam Ali Ridha as. Sepulang berziarah, beliau lalu menceritakan kisahnya.
“Kala itu, makam suci Imam Ali Ridha as dipadati penziarah. Mereka berdesak-desakan sehingga sulit bagi seseorang untuk dapat menyentuh makam suci tersebut. Suatu hari, dengan usaha keras, saya berhasil masuk ke ruang makam lalu membuka kitab Mafatih al-Jinan. Namun ketika saya hendak mengambil kacamata di saku, ternyata kacamata itu tidak ada.”
Baca juga : Zuhud yang Salah
“Saya sudah merasa nyaman karena berhasil menggapai makam dengan susah payah. Namun setelah berhasil, saya tak dapat membaca doa ziarahnya. Dalam kondisi semacam itu, mata saya memandang arah tulisan dalam kitab tersebut. Ternyata, saat itu saya bisa membacanya walau tanpa bantuan kacamata. Saya pun senang akhirnya dapat berziarah. Saya pun bersyukur kepada Allah Swt.”
“Setelah, saya keluar dari makam dan mencoba membuka kembali kitab tersebut, ternyata saya tak bisa lagi membacanya tanpa kacamata. Dari sinilah saya tahu bahwa saya bisa membacanya saat berada di dekat pusara suci lantaran dibantu Imam Ali Ridha as.”
Abdul Husain Dasteghib, Kisah-Kisah Ajaib
Baca juga : Momen Rasulullah Menjenguk Imam Ali