Kisah
Kisah Semut dan Kebijaksanaan Nabi Sulaiman
Allah Swt adalah Sang Pencipta manusia dan hewan. Dia menciptakan segala sesuatu. Ketika kita melihat ke sekeliling kita, maka kita menemukan banyak ciptaan-Nya. Sebagian kecil dari ciptaan itu tinggal di dekat kita. Kita tidak memperhatikan mereka ketika mereka melewati kita, dan kita tak melihat mereka kecuali ketika kita memperhatikan mereka dengan saksama. Ciptaan ini dinamakan semut. Semut hidup berkelompok, mereka bekerja dan berperang serta mempertahankan diri melawan musuh-musuh mereka. Kehidupan mereka sangat teratur, kehidupan mereka dipenuhi dengan kerja dan aktivitas. Semut mengumpulkan makanan pada musim panas, untuk mereka makan pada musim dingin.
Ada sebuah kisah lucu antara ciptaan yang kecil ini dan Sulaiman as. Suatu hari, Sulaiman as memimpin pasukannya untuk berjuang di jalan Allah. Nabi Sulaiman dan pasukannya melewati sebuah desa di mana semut-semut itu tinggal. Kuda-kuda itu berjalan menggetarkan tanah. Seperti biasa, semut-semut bekerja di desa itu. Sebagian mengumpulkan makanan, sebagian lagi bekerja di rumah-rumah mereka.
Ada seekor semut kecil yang bekerja di luar rumah. Semut kecil itu merasakan tanah di sekitarnya bergetar. Maka, ia mengetahui bahwa Sulaiman as dan pasukannya akan datang menuju desa itu. Ia pun berdiri dan memperingatkan kaumnya dengan berkata, “Wahai semut-semut, pasukan Sulaiman sedang dalam perjalanan ke desa ini! Ayo kembali ke rumah-rumah kalian, kalau tidak para prajurit itu akan menghancurkan kalian sementara mereka tidak mengetahuinya.”
Semut-semut itu berada di sebuah pohon dan melihat di kejauhan. Kemudian Sulaiman as dan para prajuritnya muncul. Sulaiman as melihat ke arah semut itu, yang sedang memperingatkan teman-temannya atas kedatangannya dan para prajuritnya. Allah Swt telah mengajarkan Nabi Sulaiman berbagai Bahasa binatang, maka ia pun tersenyum pada semut itu. Sulaiman as lalu turun dari kudanya dan bersujud kepada Allah, dan kemudian ia mengangkat kepalanya ke langit dan berkata,
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yangEngkau ridhai, dan dengan rahmat-Mu masukkan aku ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh.”
Sulaiman as mencegah para prajuritnya memasuki desa itu, maka mereka mengambil jalan lain. Banyak semut yang takut bahwa Nabi Sulaiman dan para prajuritnya akan menghancurkan rumah-rumah mereka. Tetapi semut itu kemudian mengatakan kepada mereka tentang apa yang baru saja terjadi dan mereka gembira mendengarnya, maka mereka memohon kepada Allah untuk memberikan kepada Sulaiman as dan para prajuritnya sebuah kemenangan atas musuh-musuh mereka. Para prajurit Sulaiman as terus bergerak untuk berjuang di jalan Allah, dan semut-semut itu kembali ke desa untuk bekerja dengan tenang.
Kamal Sayyid, Kisah-kisah Terbaik al-Quran