Kisah
Kehidupan Sederhana Imam Ali Hadi
Kehidupan Sederhana Imam Ali Hadi
Imam Ali Hadi telah meninggalkan seluruh perhiasan dunia. Beliau hidup sederhana. Kesenangannya beribadah, bersikap warak, dan hidup zuhud dijaganya dengan konsisten. Beliau tidak pernah berpesta, apalagi menampakkan gemerlapnya kehidupan. Baginya, ketaatan kepada Allah Swt jauh lebih utama dibandingkan segala hal yang ada.
Rumahnya di Madinah (Yatsrib) dan di Sirri Man Ra’a kosong dari perabotan atau perkakas rumah. Rumahnya di Madinah pernah dikepung tentara Mutawakkil. Isinya diperiksa secara teliti, namun mereka tidak menemukan apa-apa dari kesenangan dunia. Begitu pula ketika tentara penguasa memeriksa rumahnya di Sirri Man Ra’a. Di rumah itu, mereka hanya menemukan Imam Ali Hadi as dalam sebuah kamar tertutup, dalam keadaan duduk di atas pasir dan batu kecil, tanpa alas sama sekali.
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh
Imam Ali Hadi as terbebas dari sikap sombong. Disebutkan, beliau biasa bekerja meladang untuk menghidupi keluarganya. Ali bin Hamzah meriwayatkan, “Aku melihatnya ketika sedang bekerja di ladang, di mana kedua kakinya basah oleh keringat. Aku berkata kepadanya, ‘Aku jadikan diriku sebagai tebusanmu. Di mana para pembantumu?’
Imam Ali Hadi as menjawab, ‘Ya Ali, orang yang lebih baik dariku juga ayahku biasa bekerja dengan bajak di ladangnya.’
Ali bin Hamzah bertanya, ‘Siapakah mereka?’
Imam Ali Hadi as menjawab, ‘Rasulullah dan Amirul Mukminin juga leluhurku biasa bekerja dengan tangannya sendiri. Membajak adalah bagian dari pekerjaan para nabi dan rasul serta para washi yang saleh.’” (Man la Yadhuru al-Faqih, 3/162)
The Ahlulbait World Assembly, Teladan Abadi Imam Ali Hadi as
Baca juga : “Jaminkan Untukku Satu Perkara, Aku Jamin Untukmu Tiga Perkara!”