Kisah
Keberanian Lelaki Tak Dikenal
Keberanian Lelaki Tak Dikenal
Suatu hari, Yazid mengeluarkan perintah untuk membunuh Muslim bin Aqil serta Hani bin Urwah. Setelah syahid, kepala keduanya dipisahkan dari tubuh masing masing. Lalu sekelompok orang yang tidak berperikemanusiaan mengikat jasad Muslim bin Aqil, untuk diseret keluar-masuk lorong-lorong Kufah.
Salah seorang pengikut Imam Husain as yang gagah berani bernama Hanzhalah bin Murrah Hamdani yang tengah menunggang kuda, menyaksikan pemandangan amat mengenaskan itu. Ia lalu bertanya kepada orang-orang itu, “Wahai warga Kufah! Apa kesalahan yang telah dilakukan lelaki ini (Muslim bin Aqil) sehingga kalian menyeretnya semacam itu?”
Mereka menjawab, “Orang ini adalah khariji. Ia telah menentang perintah Khalifah Yazid bin Muawiyah.”
Hanzhalah berkata, “Demi Allah, siapakah nama orang ini?”
Mereka menjawab, “Muslim bin Aqil, putra paman Imam Husain!”
Baca juga : Tercakup Doa Imam Mahdi
Hanzhalah menjawab, “Celakalah kalian yang mengetahui bahwa ia adalah putra paman Imam Husain, lalu mengapa kalian membunuhnya dan jenasahnya kalian seret ke sana ke mari?”
Kemudian Hanzhalah turun dari kudanya, mengeluarkan pedang dari sarungnya, dan menyerang mereka seraya menjerit, “Duhai Tuanku, sama sekali tak ada kebaikan dalam hidupku sepeninggalmu!” Ia terus bertempur melawan mereka, Hasilnya, empat orang dari mereka (yang menyeret jenasah Muslim) terbunuh.
Akhirnya Ia dikepung dari berbagai penjuru dan dijemput kesyahidan. Pasukan Yazid kemudian mengikat kakinya dan menyeret jasadnya sampai ke alun-alun Kunasah di Kufah dan dibiarkan tergeletak di sana.
Muhammad Muhammadi, Cerita-cerita Hikmah
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh