Kisah
Jangan Bangga
Ahmad Bizanthi adalah ulama terkemuka dan seringkali berkorespondensi dengan Imam Ali Ridha as. Ia mengakui kebenaran kedudukan beliau sebagai imam. Bizanthi pernah menceritakan pengalamannya berikut ini.
Imam Ali Ridha as memintaku menemuinya dan mengirimkan keledai kepadaku sebagai kendaraan. Sesampainya di sana, kami duduk dalam sebuah pembahan. Hingga tiba waktu Isya, kami melaksanakan salat. Selesai salat, Imam memintaku bermalam.
Aku menjawab, “Tidak demi jiwaku yang menjadi tebusanmu, aku tidak membawa mantel (selimut) dan pakaian.”
Beliau berkata kepadaku, “Allah akan melewatkan malammu dalam keadaaan sehat dan kami akan tidur di atap rumah.”
Saat Imam as turun, aku berkata pada diriku sendiri, “Sungguh aku telah mendapatkan kemulian dari Imam yang aku tidak temukan pada orang lain, aku telah tertipu setan.”
Di waktu subuh, Imam membangunkanku sambil memegang tanganku. Kepadaku, beliau menuturkan, “Suatu hari, Amirul Mukminin Ali as menengok Sa’sa’ah bin Sauhan yang tengah sakit. Ketika hendak bangun, Amirul Mukminin as berkata kepadanya, ‘Wahai Sa’sa’ah, janganlah engkau merasa bangga terhadap saudara-saudaramu hanya karena aku menjengukmu.’
Seakan-akan Imam as membaca apa yang terlintas dalam pikiran Bizanthi. Beliau menasihatinya melalui kisah datuknya, Imam Ali bin Ali Thalib as.
Mahdi Ayatullahi, Imam Ali Ridha