Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Imam Khomeini dan Orang-orang Berkedok Islam

Imam Khomeini dan Orang-orang Berkedok Islam

Imam Khomeini dan Orang-orang Berkedok Islam

Imam Khomeini diasingkan di Najaf Asyraf. Selama  kurang lebih 15 tahun, beliau hidup di pengasingan―menghadapi berbagai rintangan dan siksaan dari penguasa zalim dan orang-orang yang tidak punya komitmen terhadap Islam (kaum Islam liberal) dan para pembangkang seperti orang-orang Khawarij yang hidup di masa Imam Ali as; mengenakan pakaian agama, tapi memusuhi dan menghalangi perkembangan agama.

Umum diketahui bahwa Imam Khomeini merupakan pencetus gagasan pemerintahan Islam. Dalam berbagai pelajaran yang disampaikan, beliau senantiasa membahas masalah wilayah al-faqih dan pemerintahan Islam. Pembahasan tersebut bahkan beliau tuangkan ke dalam sebuah buku bertajuk “Hukumat-e Islami wa Welayat-e Faqih” (Pemerintahan Islam dan Wilayah al-Faqih).

Baca juga : Syahadah Imam Hasan Mujtaba

Sekelompok orang yang mengesankan diri sebagai ruhaniawan dan tokoh agama, mendatangi rumah Imam Khomeini. Mereka memohon dengan paksa agar Imam Khomeini memberi mereka buku yang beliau tulis itu, untuk dicetak dan disebarkan di Baghdad, Bashrah, dan kota-kota lainnya. Lalu mereka membawa buku itu. Selang beberapa lama, diketahui bahwa buku tersebut tidak dijumpai di Bashrah, Baghdad, maupun di kota-kota lainnya. Para penipu itu membawa buku tersebut dan membuangnya ke sebuah sumur di kota Najaf atau di sungai Eufrat, demi menghalangi usaha dan perjuangan Imam Khomeini.

Anda dapat saksikan, betapa buruknya kelakuan dan perbuatan orang-orang bodoh itu. Darinya, Anda dapat mengetahui dengan jelas bagaimana tantangan dan perlawanan yang dihadapi Imam Khomeini semasa 15 tahun pengasingannya. Namun begitu, beliau tetap teguh dan tegar sampai akhirnya meraih kemenangan.

Muhammad Muhammadi, Cerita-Cerita Hikmah

Baca juga : Kecintaan Rasulullah pada Imam Hasan Mujtaba