Kisah
Imam Khomeini dan Menjaga Hak-Hak Manusia
Imam Khomeini dan Menjaga Hak-Hak Manusia
Selama tinggal di Najaf, Imam Khomeini berziarah secara khusus ke makam suci Imam Husain as di Karbala selama setahun. Di sana, beliau tinggal di sebuah rumah sederhana pemberian seorang warga Kuwait.
Di Karbala, beliau melaksanakan salat magrib di husainiyah Almarhum Ayatullah Burujurdi, sementara salat zuhur dilaksanakan di ruangan rumah itu dengan diikuti sejumlah sahabat dekat. Namun, jika yang hadir cukup banyak, maka salat berjamaah dilaksanakan di pekarangan rumah.
Baca juga : Salam Rasulullah bagi Imam Muhammad Baqir
Luas halaman rumah itu sekitar 50 meter persegi, sehingga karpet yang ada tidak sampai menutupi seluruh pekarangan. Karena itu, sebagian hadirin akan membentangkan kain jubah (‘aba’ah)nya sebagai alas salat. Bila keluar dari pintu rumah yang mengarah kiblat dan berjalan menuju halaman rumah paling depan untuk memimpin salat, Imam Khomeini terpaksa melewati barisan hadirin yang hendak menunaikan salat berjamaah.
Para hadirin akan merasa bangga jika Imam Khomeini berjalan di atas jubah yang mereka bentangkan dan mengambil berkah darinya. Tapi jelas sekali, Imam Khomeini tak mau melakukannya. Sewaktu berjalan menuju barisan paling depan dalam salat berjamaah itu, beliau berjalan secara berbelok-belok agar tidak sampai menginjak sepatu yang diletakkan para hadirin di barisan terakhir, juga jubah yang mereka bentangkan sebagai alas salat.
Dengan demikian, beliau mengajarkan pada para pengikutnya agar menjaga hak-hak orang lain sekecil apapun.
Ridha Nisyaburi, Kisah-Kisah Masjid
Baca juga : Imam Khomeini Tidak Meninggalkan Masjid