Kisah
Berkat Doa Ini, Penguasa Batal Membunuh Imam Ja’far
Diriwayatkan dalam Kitab Thibbul, Imam Ali Ridha as menukil dari Imam Musa bin Ja’far as: Suatu ketika, Manshur Abasy, penguasa saat itu, memerintahkan walikota Madinah agar segera mengirim Imam Ja’far as untuk membunuhnya. Walikota itu pun menjalankan perintah Manshur.
Akhirnya Imam Ja’far as memasuki istana Manshur. Begitu melihat Imam as, Manshur langsung tersenyum dan menghormatinya serta mendudukkan beliau di sampingnya.
Manshur yang di kenal sebagai Sang Penjagal mendadak melunak dan berkata, “Wahai putra Rasul, demi Allah, ketika mengutus seseorang untuk membawamu ke sini, aku berniat membunuhmu. Tapi, ketika mataku menatapmu, aku tertarik padamu sampai-sampai mengira tak seorangpun dari keluargaku yang lebih kucintai ketimbang dirimu.”
Manshur Dawaniqi memberikan hadiah yang sangat berharga kepada Imam as. Namun Imam as menolaknya dan berkata, “Kondisi ekonomiku sangat baik dan aku tidak membutuhkannya. Seandainya engkau ingin menolongku, perhatikanlah sanak familiku dan janganlah kau bunuh mereka.”
Manshur berkata, “Aku menyanggupinya,” Lalu ia memberikan uang sebesar 100 ribu kepada beliau agar dibagikan pada sanak familinya. Ketika Imam as keluar dari istana Manshur, para pemuka Quraisy dan kaum muda mengikuti beliau dengan penuh hormat dan mengucapkan kata perpisahan. Salah seorang mata-mata Manshur juga berada di dekat beliau dan berkata, “Aku selalu mengawasi Anda dan melihat saat menghadap Manshur, bibir Anda komat-kamit membaca doa. Apakah itu?”
Imam as berkata, “Saat mataku menatap Manshur, aku membaca doa ini, Ya man la yudhamu wala yuramubihi tawashulul arhami shalli ‘ala Muhammad ali Muhammad wakfini syarrahu bihaulika waquwwatika. Demi Allah, aku hanya membaca doa ini.”
Mata-mata itu melaporkan kejadian tersebut kepada Manshur yang berkata, “Demi Allah, belum lagi doanya selesai, semua kedengkian di hatiku telah sirna.”
Ahmad & Qasim Mir Khalaf Zadeh, Kisah-kisah Doa