Kisah
Balap Unta
Dulu, kaum muslimin menggemari balap unta, berkuda, dan memanah. Islam sendiri mendorong mereka mempelajari seni perang agar menjadi ahli dalam bidang tersebut. Bahkan Rasulullah saw sendiri sering menghadiri pertandingan semacam itu, yang memotivasi kaum muda Muslim untuk mempelajari dasar-dasar dan seni berperang. Dengan demikian, semangat juang dan keberanian tetap terpelihara di tengah kaum muslimin.
Rasulullah saw sendiri mempunyai seekor unta yang larinya cepat. Sebagian sahabat memperkirakan unta itu akan tampil sebagai pemenang dalam semua perlombaan, karena punya hubungan dengan Rasulullah saw.
Suatu hari, beliau mengadu untanya dengan unta milik seorang Badui. Para sahabat hadir untuk menyaksikan perlombaan itu dengan penuh semangat. Ternyata hasil akhir lomba itu tidak yang diperkirakan para sahabat. Unta milik si Badui itulah yang menang. Ini membuat para sahabat kecewa.
Rasulullah saw lalu berkata kepada mereka, “Unta miliknya yang unggul. Tidak ada sesuatu yang dapat unggul kecuali yang telah ditentukan Allah.”
Berkat sabdanya itu, Rasulullah saw menghilangkan keraguan para sahabat dan megkritik pendapat mereka dalam menilai suatu perlombaan.
Murtadha Muthahari, Orang-orang Bijak