Ikuti Kami Di Medsos

Kisah

Aku Tamumu

Aku Tamumu

Aku Tamumu

Kedua kakinya yang terasa letih setelah menempuh perjalanan panjang Mekah dan Madinah, kembali mendapatkan energi baru saat memandang Rumah Tuhannya. Kabah berdiri kokoh, tenang, dan sendirian dengan keagungannya yang bersahaja. Langkah-langkah kakinya membawa dirinya dengan penuh pesona, harap, takut, dan cinta menuju pintu Kabah. Di sana, ia berdiri dalam perenungan dan mulai berbisik kepada Dia Yang Maha Mendengar.

Ia yang selamat dari pembantaian paling keji dalam sejarah manusia sangatlah pantas diabadikan dengan nama “hiasan para ahli ibadah (Zainal Abidin as)” karena ketulusan hatinya yang kokoh menjaga dirinya senantiasa dekat dengan Tuhannya.

Baca juga : Pasukan Imam Mahdi

Inilah beliau sekarang berdiri seraya memegangi kain penutup Kabah, seperti anak kecil tak berdosa memegangi baju ibunya, memohon kepada Sang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi, Sang Maha Pemberi yang tidak pernah menolak permohonan. Apa yang dimohonkan Imam Ali Zainal Abidin as?

Beliau memohon, “Tuhanku, aku adalah tamu-Mu. Setiap orang menyambut tamunya dengan baik. Dan sungguh Engkau menyambut dengan cara yang paling baik. Tolong sambutlah aku dengan menyelamatkanku dari api neraka.”

Tim al-Huda, Cerita-Cerita Favorit

Baca juga : Akhlak Imam Ali