Akhlak
Kesabaran: Aspirasi Agama
Kesabaran: Aspirasi Agama
Kesabaranlah yang memenuhi seluruh aspirasi agama dan umat manusia. Seandainya pada masa awal Islam Rasulullah saw tidak bersabar dalam memberikan perlawanan terhadap seluruh penentang keji yang dilancarkan kepada beliau, demi membela kebenaran Ilahi, tentu saja slogan, “Tiada Tuhan Selain Allah” telah disudutkan sebatas dinding-dinding rumah Rasulullah saw sejak awal kemunculan beliau.
Jika hamba-hamba Allah Swt yang saleh dan para nabi Allah Swt yang agung tidak bersabar menghadapi penentangan dan rintangan di jalan yang mereka tempuh, maka hari ini tak ada bekas dan pengaruh apa pun dari Tauhid yang tersisa.
Baca juga : Berniat Tak Menzalimi
Faktor tunggal yang bertanggung jawab terhadap terus berlangsungnya sistem Tauhid adalah kesabaran. Sejak era awal penciptaan manusia, telah ada kesabaran yang berperan sebagai pembawa panji-panji bagi ideologi besar (Tauhid) hingga hari ini, dan akan terus berlanjut dalam kondisi yang sama hingga hari kiamat.
Ide-ide dan ungkapan-ungkapan umat manusia yang sangat logis, jika tidak diikuti dengan kesabaran yang dipraktikkan oleh para penggagasnya, niscaya mengering dalam kerongkongan dan dan lidah mereka.
Adalah benar-benar jelas bahwa kesabaran mengandung hubungan yang sama dengan tubuh religius, laksana posisi kepala berkaitan dengan tubuh manusia.
Imam Ali Khamenei, Menghiasi Iman Dengan Sabar
Baca juga : Hak Mukmin