Akhlak
Kelembutan Hati Imam Hasan
Imam Hasan as adalah sosok paling ‘abid (tekun beribadah) di masanya. Beliau as beribadah haji sebanyak 25 kali dengan berjalan kaki. Tak hanya itu, beliau as juga dikenal sebagai penyabar dan lembut hati.
Suatu hari, Imam Hasan as berjalan di tengah keramaian. Tiba-tiba, di tengah jalan, beliau bertemu orang yang tak dikenal asal Syam (Suriah). Orang itu ternyata sangat membenci Ahlul Bait Nabi saw (nashibi).
Mulailah orang itu mengeluarkan lidah berbisanya mencaci maki Imam as. Nanum Imam as tak berupaya menghentikan atau membalas cacimaki itu. Beliau hanya tertunduk, tak menjawab sepatah kata pun. Orang itu akhirnya berhenti mencacimaki.
Imam as hanya menimpali cacimaki itu dengan senyuman, ucapan salam, dan berkata, “Wahai kakek, aku kira engkau orang asing. Jika engkau meminta sesuatu, kami akan memberimu. Bila engkau meminta petunjuk, akan kutunjukkan. Jika engkau lapar, aku akan melepaskanmu dari rasa lapar. Bila engkau tak punya pakaian, aku akan memberikan pakaian. Bila engkau butuh kekayaan, aku akan memberimu kekayaan. Dan bila engkau punya hajat lain, aku akan penuhi hajatmu.”
Mendengar jawaban Imam Hasan as, kakek itu kontan terperanjat. Betapa selama ini ia keliru menilai keluarga Nabi saw. Sejak saat itu, ia sadar bahwa Muawiyah telah menipu dirinya dan warga yang lain. Bahkan Muawiyah telah menyebarkan isu dan fitnah tentang Imam Ali bin Abi Thalib as beserta keluarganya.
Terkesan dengan jawaban Imam as, Kakek itu langsung menangis dan berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah khalifah Allah Swt di muka bumi ini, dan sesungguhnya Allah Mahatahu kepada siapa risalah-Nya itu diberikan. Sungguh sebelum ini engkau dan ayahmu adalah sosok yang paling kubenci dari sekalian makhluk Allah; tapi sekarang, engkau adalah sosok yang paling kucintai dari segenap makhluk-Nya.”
Imam Hasan as lalu mengajak kakek itu ke rumahnya dan menjamunya sebagai tamu kehormatan.
*Mahdi Ayatullah, Imam Hasan al-Mujtaba as, Pengayom Umat yang Tabah