Ikuti Kami Di Medsos

Akhlak

Keberanian dan Firasat Imam Khomeini

Keberanian dan Firasat Imam Khomeini

Keberanian dan Firasat Imam Khomeini

Ada sebuah kejadian menarik sewaktu Imam Khomeini berada di Paris. Waktu itu, di Iran, Syah telah membentuk dewan kerajaan. Setelah itu, ia melarikan diri ke luar Iran. Kepala dewan kerajaan adalah Sayyid Jalaluddin Tehrani.

Sosok Sayyid Jalaluddin cukup terkenal dan ahli nujum (astrologi). Ia punya tulisan tangan yang indah. Dalam upaya mengobati penyakitnya, ia bertolak ke Paris. Ia menggunakan kesempatan itu untuk menemui dan mengadakan pembicaraan dengan Imam Khomeini. Sesampainya di pintu rumah Imam, ia meminta izin bertemu dengan beliau. Lalu penjaga menyampaikan kedatangannya pada Imam Khomeini.

Imam Khomeini berkata, “Pertemuannya denganku harus dengan syarat; ia menulis surat pengunduran dirinya dari dewan kerajaan.”

Baca juga : Zuhud yang Salah

Jawaban Imam Khomeini disampaikan kepadanya. Dengan tulisannya yang indah, ia menulis surat pengunduran dirinya. Lalu surat itu diserahkan kepada Imam Khomeini.

Setelah mambaca surat itu, Imam Khomeini berkata, “Ini tidak cukup. Karena ada kemungkinan, setelah keluar dari sini, ia akan mengatakan bahwa dirinya terpaksa menulis semua itu, ia harus menulis alasan pengunduran dirinya.”

Pesan itu disampaikan kepada Sayyid Jalaluddin. Lalu ia menulis demikian, “Sesuai pernyataan Imam Khomeini bahwa dewan kerajaan bertentangan dengan undangundang dasar, maka saya mengundurkan diri.”

Baru setelah itu Imam Khomeini mengizinkannya masuk dan bertemu beliau. Di sela-sela pembicaranya dengan Imam Khomeini, ia berkata, “Sikap ini amat berat dan mencemaskan. Saya takut akan risikonya.”

Imam Khomeini berkata, “Engkau sama sekali jangan merasa takut. Syah telah pergi dan sama sekali tak akan pernah kembali!”

Muhammad Muhammadi, Cerita-Cerita Hikmah

Baca juga : Etika dan Moral Sangat Penting dalam Islam

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *