Ikuti Kami Di Medsos

Akhlak

Kaya dalam Jiwa

Kaya dalam Jiwa

Kaya dalam Jiwa

Yang populer di kalangan manusia adalah bahwa kekayaan dan kefakiran merupakan dua perkara yang berhubungan dengan emas dan perak serta tidak ada hubungan sama sekali dengan jiwa.

Akan tetapi, Islam memiliki pengertian khusus tentang keduanya yang berbeda dengan pengertian pada umumnya. Islam menganggap keduanya sebagai masalah jiwa bukan perkara harta benda. Maka sah-sah saja jika seseorang disebut kaya meskipun tidak berharta dan sebaliknya, disebut fakir meskipun berharta banyak.

Baca juga : Kisah Keluarga Nabi di Hari Raya Idul Fitri

Dalam doa Arafah, Imam Husain as bermunajat seperti ini, “Ya Allah, jadikanlah kekayaanku dalam jiwaku, keyakinan dalam kalbuku, ikhlas dalam amalku, cahaya dalam penglihatanku, dan bashirah dalam agamaku.”

Bagaimanakah mungkin kriteria kekayaan dan kefakiran bisa berubah dari emas dan perak kepada jiwa? Sungguh, rahasia perubahan (konversi) ini merupakan bagian dari pelbagai rahasia dan keunikan agama Islam. Maka dan itu, sebaiknya kita bermenung sejenak terkait masalah ini.

Muhammad Mahdi Ashifi, Hawa Nafsu

Baca juga : Bahaya Lisan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *