Ikuti Kami Di Medsos

Akhlak

Hakim Adil

Ketika menjabat gubernur Madain, Salman Farisi menunggangi keledainya dan bermaksud melakukan perjalanan jauh sendirian. Akan tetapi, begitu kabar keberangkatannya menyebar kemana-mana sehingga terdengar oleh penduduk Madain, mereka keluar dari rumahnya masing-masing untuk menyambut Salman Farisi.

Lalu mereka bertanya kepada Salman karena tidak tahu bahwa orang tua yang di hadapannya itu adalah Salman Farisi, “Wahai orang tua, apakah engkau melihat amir (penguasa) kami?”

Salman Farisi berkata, “Siapakah amir Kalian?”

Mereka menjawab, “Ia adalah Salman Farisi, seorang sahabat Rasulullah saw.”

Salman Farisi menjawab, “Akulah Salman Farisi, dan aku bukanlah seorang amir.”

Mereka terkejut mendengar penjelasan beliau. Segera saja mereka turun dari kudanya masing-masing dan berjalan kaki untuk menghormati dan memuliakan beliau.

Kemudian mereka mempersilahkan Salman Farisi memilih kuda mana saja yang paling bagus untuk keperluan perjalanannya itu.

Namun, Salman Farisi berkata, “Menunggangi keledai ini lebih utama bagiku dan lebih sesuai bagi keperluanku.”

Ketika sampai di kota, mereka membawa Salman Farisi ke istana gubernur. Namun beliau menolak seraya berkata, “Aku bukanlah seorang amir sehingga harus tinggal di istana gubernur.”

Kemudian Salman Farisi menyewa sebuah toko di pasar, dan dari toko inilah ia mengatur urusan dunia dan akhirat.

Sayyid Muhammad Syirazi, 99 Kisah Hikmah Pilihan: Menggali Hikmah Terpendam

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *