Akhlak
Astrologi
Astrologi
Ada seseorang yang pintar di bidang astrologi dan meyakini pengaruh-pengaruh dari ilmu astrologi tersebut. Ia mengumpulkan buku-buku di bidang ilmu tersebut dan setiap kali hendak melakukan suatu pekerjaan penting, ia selalu menelaah buku-buku tersebut dan melihat bintang sebelum mengambil keputusan.
Makin lama ia makin terbiasa dan tumbuh pada dirinya rasa keragu-raguan yang sangat dalam karena kebiasaannya membuka buku-buku astrologi dan melihat bintang sebelum melakukan pekerjaan apapun.
Suatu saat ia merasa pekerjaannya telah mengacaukan hidupnya, perasaan ragu-ragu itu pun kian hari kian menjadi-jadi. Apabila meneruskan pekerjaan itu dan memegangi tanda-tanda bintang yang muncul setiap hari dan tetap taat, sungguh hidupnya akan menjadi hancur.
Namun ia tidak mampu menghindarkan diri, bahkan selalu iri dan benci kepada perbuatan orang banyak, seperti bertawakal kepada Allah Swt dalam seluruh perbuatannya, juga ketidak-pedulian orang-orang itu pada masalah astrologi.
Baca juga : Imam Ali Menjelaskan Diri dan Jiwanya
Dalam kebingungannya ia menjumpai Imam Ja’far Shadiq as seraya mengadukan keadaanya.
Ia berkata, “Aku telah dibingungkan dengan ilmu (astrologi) ini.”
Imam Ja’far Shadiq as bertanya, “Apakah engkau meyakini semua itu dan mengamalkannya?”
Orang itu berkata, “Ya.”
Imam Ja’Far Shadiq as berkata, “Aku perintahkan, buang ilmu itu dan bakar buku-buku itu.”
Ternyata perkataan Imam Ja’far Shadiq as tersebut menyentuh jiwanya, memberinya kekuatan spiritual untuk membakar buku-bukunya sehingga ia menjadi tentram.
Murtadha Muthahhari, Orang-Orang Bijak: Kumpulan Kisah Pilihan Zaman Nabi dan Para Sahabat
Baca juga : Manusia Tak Bahagia