Ukhuwah
Peringati Arbain, Umar Shahab: Kenali Empat Siasat Keji Para Musuh Ahlul Bait Nabi
Diawali Tahlil dan Doa Keselamatan bagi seluruh kaum muslimin, peringatan 40 hari syahidnya Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw di padang Karbala (biasa disebut dengan hari Arbain) telah dilaksanakan pada Senin 23 Desember 2013 di kawasan Buncit, Jakarta Selatan.
Acara yang berlangsung kurang lebih tiga setengah jam (dimulai pukul 19:00 dan berakhir pukul 22:30) tersebut dihadiri tak kurang dari 300 orang pencinta keluarga Nabi dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Terbukti hujan sama sekali tak memengaruhi animo pencinta Ahlul Bait untuk datang berkhidmat, mengenang dan merenungkan kembali nilai-nilai perjuangan dan teladan pengorbanan sebagaimana telah dicontohkan Imam Husein (dan para sahabatnya) yang gugur syahid di Karbala dalam menjaga kemurnian agama Rasulullah saw.
Ustadz Umar Shahab dalam ceramahnya di acara tersebut menerangkan bagaimana sejak dulu hingga kini, musuh-musuh Islam tak henti-hentinya berusaha dengan segala cara dan tipu daya ingin memusnahkan nama Ahlul Bait dari ingatan kaum Muslimin, dan sekaligus juga ingin membenamkan cahaya kemuliaan Keluarga Nabi tersebut di tengah umat. Namun untunglah Allah SWT berkenan menjaga keselamatan tonggak risalah-Nya dan sebaliknya, menghancurkan para musuh mereka.
“Sesungguhnya hal yang demikian adalah teramat mudah bagi Allah SWT,” tegas Umar Shahab.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa setidaknya ada 4 macam cara yang dilakukan para musuh Allah untuk menghancurkan nilai-nilai kemuliaan dan ajaran Ahlul Bait, yaitu:
1. Dengan cara membunuh para pencinta setia Ahlul Bait.
2. Dengan cara melaknat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.
3. Dengan cara memfitnah Ahlul Bait, dan
4. Dengan cara menghapuskan nilai-nilai serta ajaran Islam itu sendiri.
Karena itu, sebelum acara ditutup tepat pukul 23:30 ditandai pembacaan doa ziarah yang secara khusus diperuntukkan bagi Imam Husein dan para syuhada Karbala, dihimbau kepada hadirin dan kaum muslimin pada umumnya untuk senantiasa waspada agar tidak mudah terjatuh pada upaya jahat dan tidak gampang termakan fitnah maupun tipu daya musuh-musuh Islam tersebut. (Lutfi/Yudhi)