Tafsir
Jangan Kosongkan Rumah Allah
Dalam wasiat menjelang wafat, Imam Ali as berkata, “Allah…Allah! Perhatikanlah baik-baik rumah Tuhanmu, jangan sekali-kali kalian membiarkannya kosong sepanjang hidupmu. Sebab, bila ia ditinggalkan, kalian takkan lagi patut menjadi orang-orang yang dipandang.” (Mizanul Hikmah 2, Bab Haji)
Pesan Imam Ali as itu terasa begitu relevan dengan kondisi saat ini. Ka’bah bisa saja kosong tanpa ada lagi jamaah yang mengunjungi karena dua hal. Pertama karena tidak ada lagi manusia yang menyerukan asma Allah, naudzubillahi min dzalik dan ini merupakan salah satu dari tanda-tanda akhir zaman.
Yang kedua, karena halangan yang memaksa manusia tak dapat melaksanakan ibadah haji. Kasus kedua ini seperti yang dirasakan saat ini. Karena wabah corona membuat manusia tak lagi bebas bergerak. Jika tak berhati-hati, ia bisa terinfeksi virus mematikan itu. Disebabkan wabah ini, bisa saja prosesi ibadah haji diliburkan untuk tahun ini dan untung saja hal itu tidak terjadi. Namun mau tak mau pelaksanaan ibadah haji harus dibatasi sesuai protokol kesehatan.
Pada intinya, Imam Ali as menekankan agar itu jangan sampai Rumah Allah menjadi kosong tanpa ada lagi umat manusia yang menyerukan nama suci-Nya. Bahkan Imam Ali as mengingatkan bahwa jika Rumah Allah itu dibiarkan kosong maka umat manusia pada masa itu tak patut lagi menjadi orang-orang yang dipandang. Itu artinya manusia yang hidup di kala itu tak akan dipandang oleh Imam Ali as, Rasulullah saw dan Allah Swt, naudzubilahi min dzalik, kita berlindung kepada Allah Swt dari keadaan semacam itu.