Ikuti Kami Di Medsos

Budaya

Islam, Rintangan Terbesar Kaum Kolonial

Di setiap tempat yang terdapat Islam, tak ada kelanggengan bagi pilar-pilar sistem pemerintahan otoriter. Setiap tempat yang dihuni Islam, akan menjadi tanda perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman dan kekejaman, penjajahan dan eksploitasi, penghinaan dan peremehan terhadap manusia, serta perlawanan terhadap poros yang dikuasai sistem pemerintahan sewenang-wenang di dunia kontemporer.

Mereka-musuh-musuh Islam yang congkak dan sewenang-wenang mengerahkan segala upayanya untuk menghapus Islam, termasuk namanya, dari muka bumi. Sebab, Islam menentang segala bentuk kesombongan dan kezaliman mereka. Amerika takut, dan akan senantiasa takut, kepada Islam; demikian pula kekuatan-kekuatan  besar dunia lainnya. Karena itu, mereka saling bekerjasama menghadapi Islam dan berupaya membinasakannya.

Yang kami maksud dengan kekuatan dunia yang congkak dan sewenang-wenang adalah kekuatan-kekuatan politik dunia. Yakni, pemerintahan-pemerintahan dan negara-negara, baik besar maupun kecil, tapi bertindak sewenang-senang. Sesungguhnya tujuan utama mereka di dunia ini adalah menghapus Islam. Karena Islam bertentangan dengan kesewenang-wenangan mereka.

Mengapa kekuatan dunia yang congkak dan sewenang-wenang senantiasa memusuhi Islam?  Sebab, Islam adalah rintangan terbesar di hadapan ketamakan dan kerakusan segenap kekuatan congkak dan kesewenang-wenangan itu. Karenanya, di setiap tempat, Islam tak akan pernah membiarkan kekuatan congkak dan kesewenang-wenangan melakukan politik perampasan dan melakukan apapun yang mereka inginkan.

Seseorang yang tak punya keimanan agamanya akan hilang harapan. Seseorang yang kehilangan keimanan agamanya akan kehilangan kemampuan menghadapi segenap problema mendasar. Saat itulah, dia akan berada di persimpangan jalan atau kembali ke belakang (mengalami kemunduran).

Lihatlah negara-negara yang pemerintahannya menganut sistem non-agama, ateis, dan jauh dari Allah, ambruk di tengah jalan. Itulah yang terjadi pada negara-negara berpaham komunisme / Marxisme yang mengharuskan bangsanya menganut pemikiran dan ideologi Marxisme / komunisme. Tiba-tiba saja mereka mengalami kebangkrutan yang dahsyat dan dikalahkan Barat.

Adapun Islam, lain lagi ceritanya. Gerakan Islam adalah gerakan kekal. Jihad Islam demi meraih kehidupan mulia dan keadilan bagi umat manusia adalah jihad yang terus menerus dan berkelanjutan. Itulah yang mendasari alasan permusuhan mereka terhadap Islam.  Setiap hari, pasti terdapat persekongkolan di antara negara-negara yang congkak dan sewenang-wenang itu untuk melawan Islam dan umat Islam.

Perhatikanlah kondisi dunia sekarang ini, agar Anda sekalian memahami dengan jelas makna yang kami kemukakan ini.  Amerika, misalnya, serta kekuatan setan lainnya, mengerahkan segala kekuatannya untuk memerangi Islam. Mereka memobilisasi segenap kemampuannya guna mewujudkan keinginan mereka (menghapus Islam dari muka bumi).

Namun eksistensi Islam alhamdulillah terus berkembang dan meluas setiap harinya. Akibatnya, kekuatan Islam terus meningkat tajam. Demkian pula spirit keimanan dan keislaman menyebar luas di muka bumi ini selamanya. Inilah yang ditakutkan negara-negara kolonial yang congkak lagi sewenang-wenang itu.

Saat berupaya melapangkan rencananya menguasai politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan, negara-negara kolonial justru berbenturan dengan dinding kokoh, yang terbentuk dari keyakinan agama. Tentunya, tidak semua agama di setiap tempat berdiri menentang intrik penjajahan, misalnya, agama yang menyimpang dan agama buatan tangan kekuasaan. Sudah tentu, agama semacam ini tak akan menentang kolonialisme.

Sebaliknya, Islam sebagai perlambang  kesempurnaan agama bangkit dengan benar menentang penjajahan dan menghadapi permusuhan mereka (kolonial) di wilayah-wilayah Islam. Mereka -para penjajah- telah memahami itu lewat berbagai penelitian. Mereka mencobanya di India, di negara-negara Arab, dan di Iran. Di setiap tempat, perasaan religius bangkit di tengah-tengah umat manusia. Hasilnya, negara-negara kolonial mendapatkan penghalang yang berdiri tegak di hadapan mereka, serta gencar menentang rencana jahat mereka. Di antaranya adalah revolusi tembako di Iran, gerakan konstitusi, tragedi berdarah di India dalam menghadapi penjajahan  Inggris,  dan  perlawanan orang-orang Islam Afghanistan terhadap penjajahan Inggris di pertengahan abad ke-19. Juga kebangkitan Sayyid Jamaluddin al-Asad Abadi (al-Afghani) di Mesir yang mengguncang Inggris.

Selama bertahun-tahun, kebudayaan Barat telah memainkan peran merusak di negara-negara Islam tanpa penghalang yang berarti. Pemerintahan-pemerintahan yang bergantung pada negara-negara kolonial tak mampu menyediakan penghalang sebagaimana yang mampu  dibangun pemerintahan yang baik; yaitu menghadapi  persekongkolan budaya dan politik yang digagas Barat.

Karena itu, para pemimpin Barat dengan leluasa dapat memperluas wilayah budaya Barat yang merusak di negara-negara Islam.  Semua itu mereka lakukan dalam upaya mengukuhkan dominasi mereka di bidang politik dan perampasan ekonomi tanpa rintangan yang berarti.

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Perang Kebudayaan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *