Budaya
Barat Gunakan Media Komunikasi Untuk Propaganda Anti-Islam
Musuh-musuh Islam, yaitu negara-negara adikuasa dan sombong, saling menyatakan sikap permusuhan dengan terang-terangan terhadap Islam dan kaum muslimin bertahun-tahun lamanya. Mereka menggunakan segala cara dan sarana untuk menghancurkan Islam. Banyak sekali biaya yang mereka keluarkan, rencana yang mereka buat, untuk itu.
Musuh-musuh Islam telah bersiap pada hari ini lebih dari sebelumnya dalam sejarah. Demikian pula perlengkapan dan sarana di tangan musuh sekarang ini yang belum pernah dimiliki sebelumnya dalam sejarah masa lalu.
Marilah kita tengok sejarah untuk melakukan perbandingan. Kita batasi saja pada masa awal sejarah Islam. Saat itu, musuh-musuh Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib dan orang-orang yang merampas haknya, bersatu guna menyakiti pribadi Imam dan mendiskreditkan namanya di tengah-tengah masyarakat Islam seraya menentang Islam dan garis al-Quran yang benar. Lalu apa yang dapat mereka lakukan untuk merealisasikan tujuan itu?
Tentu, yang harus mereka lakukan adalah mengutus orang-orangnya ke segenap penjuru negeri Islam. Para utusan itu diwajibkan mengumpulkan orang banyak, lalu berbicara di hadapan mereka dan menyampaikan apa yang diinginkan para penguasa zalim saat itu. Tugas semacam ini tentu tidak enteng. Namun, kendati berhasil melakukannya, mereka tetap tidak berhasil merealisasikan seluruh misinya.
Adapun sekarang, keadaannya sangat berbeda. Sejak setengah abad lalu, teknologi informasi propaganda telah mencapai batas kemajuan yang amat mencengangkan. Karena itu, semuanya pun menjadi mudah bagi musuh-musuh Islam. Sekiranya mereka hendak mempraktikkan aktivitas propaganda anti-Islam dan memang, mereka melakukan itu, maka tidaklah sukar.
Pekerjaan yang dulunya memerlukan waktu beberapa tahun, sekarang dapat terlaksana hanya dalam masa beberapa saat saja. Mereka sekarang mampu memproduksi film bernuansa anti-Islam dan menyebarluarkannya lewat jaringan internasional. Akibatnya, siapa saja yang menonton film berisikan propaganda anti-Islam itu, padahal dirinya tak mengetahui sedikit pun soal Islam, niscaya akan mengambil kesan dan gambaran negatif tentang Islam.
Itu bukanlah satu-satunya cara. Sekarang ini mereka bahkan bekerja keras mempropagandakan informasi anti-Islam dalam lingkup luas yang mencakup seluruh dunia (global) melalui jaringan radio. Semua yang mereka lakukan adalah demi menentang Islam dan nilai-nilainya, dan itu dilakukan secara terus-menerus.
Itu hanya sekadar contoh kemajuan teknologi dalam bidang informasi yang oleh musuh-musuh Islam digunakan untuk menyebarkan propaganda anti-Islam.
Ketika terjadi perbedaan sangat besar antara alat-alat komunikasi milik musuh-musuh Islam masa sekarang dan yang dimiliki mereka di masa lalu, sesungguhnya jihad yang dilakukan umat dalam membela Islam dengan penuh keberanian dalam kondisi itu, dan dengan penuh semangat tanpa kenal rasa takut (bahkan siap berkorban), maka sesungguhnya jihad seperti itu dan pengorbanan yang dipersembahkan para syuhada di jalan ini, benar-benar jauh lebih bernilai dari apa yang pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah masa lalu.
Sayyid Ali Khamenei, Perang Budaya