Berita
Gus Mus : Islam Nusantara Jawaban Bagi Dunia Islam
Pada acara pembukaan Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang, Sabtu(1/8) malam, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Mustofa Bisri menyampaikan khotbah iftitah. Dalam khotbahnya, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berpesan agar ulama lebih bertanggungjawab menjaga umat. Menurutnya saling memaafkan dan menjaga persatuan harus menjadi contoh ulama di hadapan umat.
Gus Mus menyampaikan, muktamar kali ini sangat istimewa karena diadakan di bulan Syawal sekaligus bulan Agustus.. Bulan Syawal adalah saat-saat umat Islam bergembira mensyukuri Idulfitri dan melakukan silaturahim serta halal bihalal khas Islam Nusantara. “Kita juga memasuki bulan Agustus dan sebentar lagi akan memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-70,” kata Gus Mus. “Semoga semua komponen bangsa diberi hidayah agar tetap menjaga persatuan bangsa guna mencapai cita-cita baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” lanjutnya.
Khotbah Gus Mus juga mengungkapkan kondisi Muslim di dunia. Menurutnya saat ini terjadi krisis kemanusiaan akibat ulah tak terpuji yang diperankan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam. “Dunia bertanya, di manakah Islam yang menebarkan rahmat dan yang menghargai manusia?” ujarnya. Karenanya, lanjut Gus Mus, Islam Nusantara merupakan jawaban atas krisis kemanusiaan yang tengah melanda dunia Islam. Menurutnya, krisis ini disebabkan adanya kekeliruan dalam memandang dunia. Untuk meluruskan pandangan dunia yang keliru ini diperlukan revolusi mental. Umat Islam idealnya meninjau kembali pandangannya terhadap materi. Materi yang diajarkan Islam sebagai wasilah telah bergeser menjadi tujuan hidup. “Dunia menjadi pertimbangan awal dan akhir,” ungkapnya.
Gus Mus menegaskan, revolusi mental merupakan langkah awal sukses menuju kemajuan. Revolusi mental diperlukan untuk kembali kepada perilaku yang benar. Karenanya juga diperlukan pemimpin yang benar.
Di akhir Khotbah iftitahnya Gus Mus mengutip sebagian pesan Rais Akbar NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari saat menyampaikan ceramah Idulfitri tahun 1357 H silam. Inti dari pesan Rais Akbar adalah mengajak para pengurus dan warga NU menjaga kekompakan dan menghindari perselisihan. “Kami sangat mengharap dari warga jam’iyyah NU untuk menjaga kekompakan hati dan menjauhi segala macam perselisihan, yang menyebabkan kegagalan dan kekalahan,” kata Gus Mus. ”Warga NU dan bangsa Indonesia menunggu khidmah kita sekalian,” pungkasnya. (Lam Yaim/Yudhi)