Berita
Moscow Islamic Institute Gelar Training Anti ISIS Untuk Para Imam Masjid
Salah satu Institut Islam di Moscow memulai sebuah program untuk membantu para imam masjid di komunitas Muslim Rusia melawan ideologi Islamic State (IS yang sebelumnya bernama ISIS/ISIL) dan kelompok ektremis sejenis, dengan menggunakan contoh-contoh dari sejarah.
Training ini dilaksanakan di Moscow Islamic Institute pada awal tahun ini dengan melibatkan 300 imam.
Pemimpin Institute, Rais Izmailov, mengatakannya saat interview dengan Izvestia Daily.
Menurut Izmailov jelas sekali upaya ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa IS bukanlah sesuatu yang baru atau unik, sebab ektremisme telah ada dalam Islam sejak lama, dan seperti para pengikut IS telah lakukan yaitu membunuh orang Muslim dan non-Muslim.
Izmailov juga mengatakan bahwa para imam disarankan untuk kembali menengok sejarah masa lalu tentang negara Islam dan memberikan sebuah argumen teologi untuk menangkal rekrutmen pihak radikalis.
Kepala Mufti Rusia, Rushan Abbyasov, mengatakan kepada Izvestia, bahwa para Mufti menghimbau para dai Muslim untuk tidak mempromosikan IS seperti yang dilakukan oleh para pendukung radikalisme. Dia menyatakan bahwa IS adalah kepanjangan dari Iblis State atau Negara Iblis. Dia menjelaskan bahwa dari sudut pandang teologi, semua kegiatan teroris dan ekstremis merupakan contoh dari perbuatan setan.
Pada awal tahun ini, dua orang Mayor kelompok Muslim Rusia-Pemimpin Spiritual Muslim Rusia dan Komite Fatwa Chechnya-mengutuk IS sebagai musuh agama dan meminta penegakan hukum bagi semua anggota IS sebagai kriminal. Pemimpin Dewan Tertinggi Rusia menegaskan bahwa IS yang menuntut Khalifah telah membuat keputusan tanpa persetujuan umat Islam seluruh dunia, maka dari itu harus disebut sebagai pemberontak yang hanya akan menciptakan perpecahan di kalangan umat Islam.
Komite juga mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa IS dan pengikutnya dilarang digambarkan sebagai kelompok Islam atau Muslim, sebab apa yang mereka perbuat bertentangan dengan prinsip Islam secara umum.
Sementara itu pada Desember tahun lalu pemerintah Rusia menyatakan bahwa kelompok IS dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Jabhat al-Nusra sebagai teroris. Ini berarti warga Rusia dilarang berpartisipasi dalam kelompok tersebut atau memberikan berbagai bentuk dukungan apapun sebab akan diancam tuntutan sebagai kriminal. (Lutfi/Yudhi)
Sumber : rt.com