Berita
Gerakan 1000 Lilin untuk Anak Indonesia
Kamis (11/6) lalu sejumlah ormas berkumpul di Bundaran HI, untuk menggelar doa dan tabur bunga. Acara yang digelar untuk Angeline, gadis delapan tahun yang ditemukan tewas di belakang pekarangan rumahnya di Bali beberapa waktu silam.
Seperti telah banyak diberitakan, nasib tragis menimpa bocah itu. Tiga hari menjelang ulang tahunnya yang ke-9, dia menghilang. Dan tiga pekan kemudian baru ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di kediaman ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.
Tak ada yang menyangka gadis yang dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya sendiri pada 16 Mei 2015 lalu itu ternyata tak kemana-mana. Jasadnya dikubur di antara dua pohon pisang, di samping kandang ayam di rumah tersebut.
Aksi mengenang Angeline mengundang perhatian sejumlah kalangan masyarakat. Satgas PA, LBH Jakarta, DPP Pemuda Muhammadiyah, P2TP2A Depok, KontraS, JKLPK, Yayasan Putih, LPSK, ANBTI, Akar Djati Cirebon, Forum Aliansi LKSA, dan Asuh Siaga. Salah seorang perwakilan dari Satuan Tugas (Satgas) perlindungan anak, Dewi Motik, menyatakan akan melakukan gelar doa bersama dengan menyalakan seribu lilin di Bundaran Hotel Indonesia.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan ingin mengangkat peristiwa ini sehingga pemerintah betul-betul memperhatikan Undang-undang Perlindungan Anak. Maka, kejadian seperti ini seharusnya menjadikan masyarakat semakin sadar dan peduli kepada anak angkat yang telah diadopsinya. Dan pemerintah harus pula bersikap tegas dalam melindungi korban kekerasan, terutama anak-anak.
“Ini menjadi hal yang penting bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan semua keluarga, bagaimana anak-anak menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ujarnya.
“Ke depan pemerintah dan yayasan lainnya harus memperketat masalah adopsi anak. Sehingga diharapkan, kasus semacam ini tidak terulang kembali,” ujar Dewi.
“Harus dong, diperketat saja. Saya sebagai pemilik yayasan dan penggiat perlindungan anak, anak-anak di sekolah saja harus diperhatikan, apalagi di ruang terbuka,” lanjutnya.
Dewi juga mengapresiasi langkah pihak kepolisian dalam mengusut pelaku kasus pembunuhan gadis kecil yang diduga dilakukan oleh keluarga terdekatnya itu dan berharap polisi segera mengusut secara tuntas kasus kematian Angeline tersebut.
“Dalam hal ini kita salut pada polisi, cepat menangkap para pembunuhnya,” ujarnya dalam acara Gerakan 1000 Lilin untuk Anak Indonesia yang dipungkasi doa bersama untuk Angeline dan untuk anak-anak Indonesia pada umumnya. (Mujib/Yudhi)