Berita
Kampanye Anti Korupsi Untuk Anak
Ada yang istimewa di Food Court Pasar Santa, Kebayoran Baru Sabtu (21/3) sore. Di tengah ramainya pengunjung dan penikmat beragam kuliner yang ada, tiga band indie anak muda melantunkan lagu-lagu perlawanan anti korupsi.
Tak hanya para pengunjung yang muda-muda, sekelompok anak kecil pun tampak menikmati pagelaran musik sederhana yang diramaikan dengan permainan putar gambar berisi pendidikan anti korupsi.
“Seneng banget ada mainannya,” ujar Revalina Wulandari, gadis kecil kelas 3 SD yang beserta ketiga temannya menikmati mainan putar gambar berisi tebak-tebakan anti korupsi.
“Tadi ditanyain soal nyontek, ambil uang orang, bohong ama ibu,” tutur Reva. “Saya jawab ya nggak boleh seperti itu. Merugikan orang lain. Itu korupsi.”
Sita Supomo, aktivis Perempuan Anti Korupsi yang menginisiasi acara ini menyebutkan pentingnya mendidik mental anti korupsi sejak kecil.
“Modal kita kan anak-anak. Jadi kita mesti menumbuhkan sensitifitas pada diri anak tentang bahayanya korupsi,” ujar Sita. “Bahwa mereka tidak boleh mengambil yang bukan haknya. Pendidikan sejak dini ini amat penting.”
Sita menjelaskan bahwa program ini semua inisiatif ikhlas relawan. Tak ada yang membayar. Semua hanya ingin ikut berpartisipasi melawan korupsi.
“Teman-teman yang main band di sini juga sukarela. Kenapa di mall, kita mengajak orang bawa alat musiknya dan bermain bersama. Harapannya kalau ada massa yang main musik ini, kita bisa sebar ke taman atau foodcourt di tempat lain, mengajak tak hanya kelas menengah, tapi juga semua lapisan kelas. Agar melawan korupsi,” terang Sita.
Sementara Rendy Ahmad, vokalis grup band Simponii yang bersama rekan-rekannya ikut secara sukarela di acara ini menyebutkan pengalaman menarik dengan audien yang ada anak-anak kecilnya.
“Ya, selain menyenangkan kita juga memberi pendidikan pada anak kecil. Menurut pengalaman kita sendiri gak ada pendidikan ke anak kecil secara khusus ya?” ujar Rendy.
“Kalau ke anak kecil kita harus membuat kata-kata lebih ringan dan juga bisa diterima lebih enak dengan anak-anak sendiri. Penyampaiannya memang lebih sulit,” lanjut Rendy.
Meski demikian, Rendy menganggap bahwa ini tantangan yang menyenangkan. Ia juga menyeru kepada seluruh kawula muda Indonesia agar semua bergandengan tangan bergerak melawan korupsi. (Muhammad/Yudhi)