Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Ketua Bidang Ekonomi Ahlulbait Indonesia : Mengatasi Kelangkaan Kedelai, Perpendek Distribusi

Kelangkaan kedelai yang disertai melambungnya harga dinilai lantaran kebijakan pemerintah yang kurang pro rakyat, jalur distribusi yang panjang dan lemahnya proteksi para petani sementara lahan kosong masih banyak.

Menurut warta Lensaindonesia pada (9/9/2013 Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Provinsi Jawa Tengah, Istajib mengungkapkan, adanya kelangkaan kedelai disertai buruknya harga yang mencapai di atas rata-rata hingga tembus Rp 9 ribu per kilogram (Kg) diakibatkan keteledoran Kementerian Pertanian (Kementan).

“Pemerintah pusat teledor dan tidak jeli mengantisipasi permainan kartel impor kedelai. Padahal Bulog itu sudah mengajukan impor kedelai pada bulan Maret lalu, tapi belum mendapatkan persetujuan. Tapi baru tanggal 29 Agustus kemarin disetujui Kementan,” ungka Istajib di lantai IV gedung DPRD Provinsi Jateng, Semarang, Senin (09/09/2013).

Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu (Unib) Handoko Hadiyanto, Ph.D yang dirilis oleh kantor berita Rakyat Bengkulu Minggu (8/9/2013) Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini, pemerintah pusat maupun daerah harus mendorong petani kita menanam dan memproduksi kedelai sendiri,”

Sementara itu Ketua Bidang Ekonomi Ahlulbait Indonesia Ahmad Sugiri dalam pernyataannya menilai bahwa tempe dan tahu tidak mungkin dihilangkan di Indonesia, untuk jangka pendek harus import dgn bebas pajak  import , diperpendek distribusi dan kalau perlu disubsidi penuh pemerintah. Utk jangka panjang segera bergegas swasembada dengan memanfaatkan lahan kosong kita yangg sangat luas dengan jaminan harga dan penampungan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *