Berita
DDI Ajak Warga Sulawesi Tengah Bershalawat
Rasulullah Saw bersabda, “Mereka yang mencintaiku akan bersamaku di surga.”
Pernyataan itu mengawali pesan Maulid Nabi Muhammad yang dibawakan KH Dahlan Tangkaderi di depan ratusan jemaah dan warga Darud Dakwah wal Irsyad (DDI) di Masjid Taqwa, Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/2/2015).
Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tengah ini mengatakan salah satu bentuk kecintaan kepada Rasulullah adalah memperingati hari kelahiran beliau atau yang populer dengan nama Maulid Nabi. Selain itu dengan cara senantiasa menyampaikan shalawat kepada Nabi.
Bershalawat kepada Rasulullah Saw merupakan anjuran Allah Swt. Di dalam Al-Quran, Allah menyatakan jika Dia dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, karena itu orang-orang beriman diserukan untuk bershalawat kepada Nabi. “Sabda Nabi, satu kali kita bershalawat, Allah akan memberikan sepuluh pahala,” kata Dahlan. Disebutkan pula bahwa Nabi Muhammad menyebut orang yang paling kikir adalah mereka yang tidak bershalawat saat nama Nabi disebut.
Penyelenggara berharap Maulid Nabi Muhammad tidak semata-mata untuk memenuhi kebiasaan seremonial perayaan, namun lebih dari itu, menjadi pintu untuk mengajak diri dan keluarga meneladani akhlak Rasulullah.
Ketua Pengurus Wilayah DDI Sulawesi Tengah KH As’ad Syukur mengatakan Maulid Nabi Saw yang setiap tahun diselenggarakan DDI, dari tingkat satuan pendidikan, cabang hingga daerah, merupakan salah satu upaya DDI untuk memperkenalkan ajaran-ajaran Nabi, baik mengenai pendidikan maupun dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah ini berpendapat, model pendidikan yang diperkenalkan oleh Rasulullah Saw kepada umat manusia adalah semata-mata bertujuan untuk memperbaiki akhlak.
“Oleh karena itu DDI didirikan dalam rangka memperbaiki (akhlak) lewat pendidikan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan pentingnya menjaga pesan Rasulullah mengenai harmonisasi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Pada akhir pesannya, As’ad Syukur juga menyoroti ketegangan antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini. Ia menyampaikan keprihatinan karena seharusnya alat Negara itu menjadi instrumen memperbaiki bangsa dan menegakkan keadilan.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Taqwa Palu diawali dengan pembacaan barzanji atau narasi sejarah Nabi Muhammad Saw yang dipimpin tokoh DDI sekaligus Imam Masjid Taqwa KH Halim Dg Matantu. Anak-anak dan ibu-ibu serta ummahat DDI tidak ketinggalan meramaikan masjid.
Sebagaimana lazimnya acara Maulid, telur-telur masak yang dihias dengan kertas minyak dan ditancapkan di batang pohon pisang, menambah semarak acara.
DDI merupakan organisasi Islam dengan massa cukup besar di Sulawsi Tengah setelah Alkhairaat. Organisasi yang berpusat di Sulawesi Selatan ini berfokus pada kegiatan dakwah dan pendidikan.
Di Sulawesi Tengah sendiri, ada 160 satuan pendidikan yang didirikan DDI, mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), setingkat Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), setingkat SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs), setingkat SMP, dan Madrasah Aliyah (MA), setingkat SMA, bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi. (Indar/Yudhi)