Berita
Wapres Hadiri Peringatan Tsunami Aceh
Tepat 26 Desember 2004 sepuluh tahun lalu, tragedi tsunami terbesar di dunia melanda Aceh. Saat itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, memimpin operasi tanggap darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi Aceh. Bencana tsunami dahsyat yang terjadi pasca gempa berkekuatan 9,3SR itu telah menelan korban 200 ribuan jiwa.
Kali ini, 26 Desember 2014, Kalla hadir sebagai Wakil Presiden memperingati 10 tahun pasca bencana tsunami di lapangan Blang Padang, Nanggroe Aceh Darussalam.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB diawali pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan pembacaan puisi oleh Taufik Ismail, pemberian penghargaan kepada 35 negara donor, laporan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah lalu sharing atau dengar pendapat dengan utusan Jepang, Mr. Shuya Takashi sebagai Ketua Rehabilitasi dan Konstruksi Kota Higashi Mitsushima. Setelah itu arahan dari Wapres terkait rehabilitasi Aceh pasca terjadinya bencana tsunami, kemudian tausiyah dari Syekh Ali Jaber, dan diakhiri dengan doa.
Dalam lawatannya, Jusuf Kalla mengunjungi pameran yang digelar di lapangan terbuka dan menampilkan bermacam-macam produk dari berbagai negara antara lain Singapura, Jepang, Turki dan beberapa negara lainnya. Stand PMI termasuk yang mula-mula dikunjungi Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia.
Petugas pameran menjelaskan kepada Wapres seputar tsunami dan peralatan untuk mengukur dan mendeteksi terjadinya tsunami, termasuk apa yang disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).
Dalam kesempatan itu juga disinggung tentang proses terjadinya tsunami dan prosedur evakuasi yang harus dilakukan. Hal ini terlaksana berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat.
Diinformasikan, selain melanda Indonesia, tsunami 2004 itu menjalar di 21 negara lain di sepanjang Samudra Hindia. Namun, sebagian besar korban adalah warga Aceh, salah satunya karena mereka awam soal tsunami. (Ben/Yudhi)