Berita
Kenang Arbain, IJABI Babel Bagi-Bagi Susu
Minggu (14/12) puluhan siswa SMA 3 Pangkalpinang bersama anggota KODIM Bangka mementaskan drama heroik perjuangan rakyat Bangka dalam membebaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda. Syuting adegan kolosal itu dipentaskan langsung dari Rumah Dinas Walikota yang pada masa lalu merupakan kantor VOC. Prajurit KODIM berperan sebagai serdadu Belanda berhadapan dengan rakyat Bangka pimpinan Depati Bahrein yang diperankan oleh siswa SMA 3 Pangkalpinang. Serdadu bersenjata senapan otomatis lengkap berhadapan dengan para pejuang yang hanya bermodalkan semangat & bambu runcing.
Pertempuran merebut kantor VOC itu menyebabkan tertumpahnya darah para pejuang. Tak sedikit rakyat Bangka gugur dihantam peluru Belanda, namun akhirnya mereka berhasil merebut kantor VOC dan merampas persenjataan Belanda.
Kasipenrem KOREM Garuda Jaya, Mayor M. Ruhin, menyebutkan drama heroik itu ditampilkan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika ke 69 yang merupakan cikal bakal TNI AD. Menurutnya, drama tersebut diangkat dari catatan sejarah kota Pangkalpinang yang ditulis oleh Ahmat Elfian, Kadin Dispora kota Pangkalpinang.
Cerita dimulai saat VOC atau penjajah Belanda menguasai semua hasil bumi Bangka terutama timah, sementara rakyat Bangka miskin, sengsara, tertindas sehingga tidak ada jalan lain kecuali melawan penjajahan itu meski hanya bersenjatakan bambu runcing.
Seperti diceritakan dalam drama itu, dulu masyarakat Bangka punya seorang pejuang legendaris bernama Depati Bahrein. Dibantu kedua anaknya, Depati Amir dan Depati Hamzah, bersama rakyat mereka berjuang melawan penjajah. Semangat perjuangan rakyat Bangka itulah yang kembali diangkat bersamaan dengan momentum peringatan Hari Juang Kartika ke 69 kali ini.
Di sisi lain, dengan mengambil spirit juang serupa, Ali Refiardi, Ketua IJABI Babel mengingatkan bahwa hari itu juga bertepatan dengan tanggal 20 Safar yang merupakan peringatan Arbain. Hari yang menandai momen kelam sejarah 40 hari pasca gugurnya Imam Husein cucu Rasulullah Saw di Karbala. Beliau juga berjuang melawan kezaliman Yazid bin Muawiyah, penguasa keji pembantai keluarga dan para sahabat yang hanya berjumlah sekitar 72 orang.
“Yazid ini pula yang telah mengubah ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin yang dibawa oleh Rasulullah Saw,” tutur Ali Refiardi.
“Atas nama Pemimpin Para Pahlawan dan Para Syuhada, Sayyidina Husein cucu Rasulullah Saw yang ingin menegakkan kebenaran dan keadilan, kami bagikan susu kepada para pemeran film drama heroik perjuangan rakyat Bangka melawan VOC yang menurut sejarah dipimpin pahlawan Bangka Depati Bahrein. Anggap saja ini wujud dukungan dan penghargaan kami atas jasa-jasa para pahlawan Bangka, sebagaimana penghormatan kami atas pengorbanan Imam Husein sebagai Sayyidus Syuhada dalam menegakkan nilai-nilai sejati Islam,” tambah Ali.
Selain kepada para pemeran drama, susu kemasan itu pun dibagikan kepada para pengurus IJABI Babel, dan para tetangga di sekitar kantor. “Untuk sekadar mengingatkan, pada kaleng susu itu kami cantumkan kalimat ‘Dalam Rangka Mengenang 40 Hari (Arba’in) Gugurnya Imam Husein Cucu Rasulullah Saw,'” pungkas Refiardi.(Refiardi-Muhammad/