Berita
Empat Penyebab Longsor Bukit Telagalele
Duka Indonesia belum juga kering akibat bencana longsor yang menimpa warga Garut, Jawa Barat, kini menyusul bencana longsor yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dikabarkan hampir 43 rumah tertimbun oleh material longsor pada Jumat (12/12) sore tersebut.
Lalu apa penyebab longsor yang tepatnya berada di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu?
Dalam keterangannya pada siaran pers Senin (15/12), di kantor Badan Nasional Penanggunalangan Bencana (BNPB), Jakarta Pusat, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Msi, APU, menerangkan empat poin penyebab longsor yang terjadi di Dusun Jemblung.
Penyebab pertama adalah kondisi material Bukit Telagalele merupakan endapan vulkanik tua yang sudah lanjut dan lapuk. Yang kedua adalah kemiringan lereng Bukit Telagalele lebih dari 60 derajat. Yang ketiga, hujan deras yang terjadi pada tanggal 11-12 Desember 2014 mengakibatkan tanah jenuh air dan mengakibatkan retakan di punggung bukit, padahal saat longsor yang terjadi hanya hujan gerimis. Yang keempat dikarenakan budidaya pertanian yang dilakukan oleh warga sekitar Bukit Telagalele tidak menerapkan konservasi tanah dan air.
“Akibat tidak adanya konservasi tanah dan air akhirnya terjadi erosi, sedimentasi, tanah suburnya menjadi tererosi, akhirnya tercipta potensi longsor baru,”jelas Sutopo.
Saat ini, menurut Sutopo, BNPB fokus pada pencarian korban dan pembersihan jalan dengan mengerahkan sekitar 2000 personil tim gabungan dengan dibantu 12 alat berat milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada sekitar 17 hektar wilayah yang terkena dampak longsor tersebut. (Lutfi/Yudhi)