Kegiatan ABI
Dan Terbentuklah Ormas Muslimah Ahlulbait Indonesia (MAI)
Rasa haru tak bisa dibendung oleh Aminah Assegaf, Ketua Panitia Kongres Pertama Muslimah Ahlulbait Indonesia yang diselenggarakan 13-14 November 2014 di Park Hotel, Jakarta, saat hendak menutup kongres yang dilaksanakan selama dua hari ini.
Sejak berdirinya Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) empat tahun lalu, muslimah Ahlulbait memang belum memiliki wadah resmi. Tak heran, keberhasilan para Muslimah pencinta Ahlulbait ini berkumpul dari berbagai penjuru Nusantara dengan biayanya sendiri dalam upaya mewujudkan badan otonom di bawah ABI merupakan saat-saat yang bersejarah dan mengharukan.
“Buat saya ini bagaikan mimpi, subhanallah. Sudah sangat lama kita harapkan kongres ini. Bertemunya semua muslimah pencinta Ahlulbait di seluruh Indonesia seperti ini,” ujar Aminah sedikit terisak. “Alhamdulillah juga, telah terpilih Ketua Umum Muslimah Ahlulbait Indonesia, Ibu Zaenab Endang Fathoni, MA,” lanjut Aminah.
Muslimah Ahlulbait Harus Solid dan Komit
Ketua Umum Muslimah Ahlulbait Indonesia (MAI) terpilih, Zaenab Endang Fathoni, MA, dalam sambutannya seusai pembacaan SK pengangkatan dirinya sebagai Ketua Umum pun tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengucapkan rasa terimakasih atas kepercayaan para wakil Muslimah Ahlulbait Indonesia yang memilihnya sebagai Ketua Umum MAI.
Namun Endang mengingatkan bahwa kerja DPP ke depannya tidak bisa berjalan sendiri. Parsitipasi dan dukungan dari semua ibu-ibu Muslimat sangat dibutuhkan.
“Kita harus solid. Kita harus komit untuk betul-betul membangun organisasi masyarakat MAI ini,” pesan Endang. “Karena itu saya juga minta komitmen dari ibu-ibu sekalian untuk bersama membesarkan lembaga ini.”
“Terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan mohon doa. Mudah-mudahan saya mampu merealisasikan apa yang menjadi cita-cita kita bersama,” ujar Endang.
Endang dilantik secara resmi sebagai Ketua Umum Muslimah Ahlulbait Indonesia oleh Ketua Dewan Syura ABI, Ustaz Umar Shahab. Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Himne ABI, dan ditutup dengan pembacaan doa Wahdah bersama-sama. (Muhammad/Yudhi)