Berita
Dua Makam Jenderal Sekutu di Menteng Pulo, Saksi Bisu Kepahlawanan Arek-Arek Suroboyo
Cerita kepahlawanan Arek-arek Suroboyo (para pemuda Surabaya) saat menghadapi salah satu pasukan terkuat Sekutu pada masa itu, menjadi catatan tersendiri dalam sejarah dunia. Kekuatan tentara Sekutu yang telah menaklukkan beberapa negara dan memenangkan Perang Dunia Kedua, mendapatkan pukulan memalukan dari Arek-arek Suroboyo yang telah terbakar jiwanya untuk membela bangsa dan negara.
Namun catatan-catatan itu hanya akan menjadi cerita pengantar tidur jika tidak ada bukti tentang kepahlawanan para pemuda pejuang itu. Siapa sangka ternyata bukti itu terkubur di Menteng Pulo, tepatnya di Makam Perang Jakarta.
Di Makam Perang Jakarta dengan luas kurang lebih 3 hektar dan berada tepat di belakang area pemakaman umum Menteng Pulo, Jakarta, bersemayan dua jasad Jenderal Inggris yang tewas dalam pertempuran di Surabaya. Tertulis di salah satu batu nisan makam tersebut adalah Brigadir A.W.S. Mallaby.,CIE., OBE. Dari Divisi 2nd Punjab. Dikabarkan dalam sejarah, kematian Mallaby itulah yang memicu pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Sementara itu 5 meter dari makam Mallaby, terdapat makam Jenderal Inggris lainnya yang juga tewas dalam Pertempuran Surabaya, tepatnya pada tanggal 11 November 1945 bernama Brigader R.G.Loder-Symonds yang ketika itu berumur 32 tahun, dari kesatuan Royal Artillery.
Pemakaman yang dipenuhi rumput hijau dan terdapat tugu Salib Pengorbanan dengan pedang perunggu di badan Salib itu, menurut Yaya Ginanjar, penjaga makam yang ditemui ABI Press (11/11), tak banyak dikunjungi warga lokal, meski di sana terdapat makam dua Jenderal terkait sejarah Pertempuran Surabaya.
Terdapat kurang lebih 2800 tentara Sekutu dari berbagai negara di dunia seperti Pakistan, Australia dan juga Belanda yang dimakamkan di tempat tersebut.
Selain makam para tentara yang sudah dikenal, terdapat juga sejumlah makam para tentara Inggris yang tak dikenali yang juga dimakamkan di tempat tersebut.
“Sekitar 2800 yang dikubur di sini dari banyak negara Sekutu,” kata Yaya.
Di samping makam Mallaby terdapat juga makam sejumlah tentara Inggris berpangkat Letnan. Di antaranya adalah Letnan J.H.L. Darke Ford, umur 21 tahun dari Infantri Mahratta, Letnan (Pernerbang) G.A.B. Edwards, umur 22 tahun dari Angkatan Udara Inggris, Letnan W.L. Gilbert, umur 26 tahun dari Divisi Artileri, dan pemimpin Squadron B.G. Slip, seorang pilot Angkatan Udara Inggris, serta masih banyak lagi yang lain.
Sepi dari kunjungan, jauh dari pantauan dan pengetahuan banyak orang, dua Jenderal yang terkubur di Makam Perang, Menteng Pulo, Jakarta setidaknya dapat dijadikan saksi dan bukti sejarah bagaimana perjuangan dan kepahlawanan Arek-arek Suroboyo dalam menghadapi pasukan Sekutu yang bersenjata canggih.
Maka tak berlebihan kiranya bila spirit perlawanan pantang menyerah Arek-arek Suroboyo dalam menghadapi penjajahan itulah yang mesti diteladani generasi muda bangsa jaman sekarang. (Lutfi/Yudhi)