Berita
Tabut, Jejak-Jejak Karbala di Bengkulu
Tragedi kesyahidan al-Husain di tangan terkutuk Yazid bin Muawiyyah di Karbala yang begitu agung memiliki begitu banyak spektrum nilai. Satu sisi Karbala menghancur-leburkan hati para pencinta keadilan dalam kepedihan dan duka mendalam. Sisi lain tragedi agung ini justru menjadi magma yang bergolak abadi, yang melahirkan pejuang-pejuang besar yang terinspirasi akan kekesatriaan al-Husain dan para sahabatnya melawan segala bentuk penindasan dan kezaliman di setiap tempat, di setiap zaman.
Di bumi Nusantara, mengingat dan memperingati tragedi besar yang penuh hikmah dan inspirasi ini pun tidaklah asing. Meski banyak pembenci al-Husain berusaha menutup-nutupi sejarah Nusantara yang lekat dengan kecintaan dan penghormatan terhadap al-Husain, serta semangat yang diwarisi dari kesyahidan al-Husain di Karbala, jejak-jejak Karbala masih ada di Nusantara. Salah satunya di Bengkulu dengan budaya Tabutnya.
Berikut adalah beberapa foto budaya Tabut di Bengkulu untuk mengenang kesyahidan al-Husain di Karbala dari ABI Press:
Pembuatan Tabut
Pembuatan Tabut dilakukan di sekitar sekretariat KKT (Keluarga Kerukunan Tabut) Bencoolen.
Menjara
Arak Jari-Jari
Foto oleh: Adnan Tagor
(Muhammad)