Berita
Geliat Bisnis Uang Kuno
Mungkin uang kepingan bernilai Rp. 100,- atau Rp. 200,- sekarang tidaklah begitu berharga. Jajanan ringan pun sudah sangat jarang yang dijual seharga kurang dari Rp. 1.000,-. Namun jangan remehkan uang recehan. Suatu saat nanti jika sudah dinyatakan tak berlaku, ia bisa menjadi barang langka yang harganya bisa naik berkali lipat.
Adalah Koh Lumin, 20 tahun lalu ia bekerja di money changer. Namun melihat potensi bisnis uang kuno ia memutuskan untuk berhenti dan mulai mengoleksi uang kuno. Mulai dari uang keluaran Indonesia hingga uang dari luar negeri.
Kini Lumin sudah punya toko uang kuno milik sendiri di salah satu ruko ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Dengan dua karyawannya, dari sinilah Lumin mengelola bisnis penjualan uang kunonya.
“Yang beli itu ada dua, kalau bukan kolektor, biasanya orang yang cari uang mahar untuk perkawinan,” terang Juned, salah satu karyawan Lumin. “Kalau pas musim kawinan begini lumayan banyak yang beli,” tambahnya.
Juned menuturkan, pembeli uang kuno ini tak hanya dari kalangan dewasa, bahkan ada seorang anak SD yang sudah lama menjadi langganan toko yang dijaganya ini. “Ada yang anak SD juga,” ujar Juned. “Biasanya dia sebulan sekali datang dan beli uang kuno untuk dia koleksi.”
Pasar Uang Kuno Meningkat
Tak hanya menjual, toko Esenta yang dikelola Lumin ini juga melayani pembelian dari orang yang ingin menjual uang kuno ke tokonya. Kebetulan saat ABI Press di tempat, ada seorang pembeli yang menjual segepok uang kuno lembaran Rp. 2.500,- dan Rp. 10.000,- peninggalan orangtuanya.
Selain ada orang yang menjual uang kuno warisan orangtuanya, menurut Hadi Suyitno, salah seorang karyawan yang sedang membersihkan uang kuno dari karat, uang kuno biasanya didapat dari orang yang menemukannya saat menambang. Atau bisa juga dari perputaran di antara penjual uang kuno itu sendiri.
Menurut Lumin, kian tahun pasar uang kuno makin meningkat. Di berbagai kota makin banyak orang yang membuka usaha penjualan uang kuno. Tak hanya skala nasional, Lumin juga menjual uang kuno asing. Harga uang kuno ini tergantung pada kelangkaan, kondisi uang yang masih rapi dan tak ada lipatan atau karat, serta lamanya tahun pengeluarannya oleh pemerintah. Harganya mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu hingga Rp. 7.000.000,-
Mengenai uang receh Rp. 100,- dan Rp. 200,- yang sekarang masih beredar tapi jarang dipakai oleh masyarakat, Lumin menyebutkan, suatu saat nanti pasti uang itu akan menjadi langka dan berharga. Harganya mungkin akan berkali lipat.
Jadi, jangan sepelekan uang receh sekecil apa pun, sebab bisa jadi nanti harganya akan berubah menjadi jutaan. (Muhammad/Yudhi)