Dunia Islam
Qari Shakernejad: Indonesia akan Menjadi Pusat Tilawah Al-Quran Dunia

Ahlulbait Indonesia – Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengundang dua qari internasional terkemuka asal Iran, Syeikh Hamed Shakernejad dan Syeikh Ahmad Abolghasemi, untuk memperkuat hubungan budaya dan spiritual melalui Al-Quran. Keduanya tampil dalam acara Haflah Tilawatil Quran di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, pada Jumat malam (14/3), usai shalat tarawih.
Diplomasi Al-Quran sebagai Perekat Hubungan Antarnegara
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyatakan bahwa Al-Quran menjadi penghubung erat antara negara-negara Islam, termasuk Iran dan Indonesia. “Kami berkomitmen untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Indonesia melalui pendekatan Al-Quran. Kehadiran qari Iran di sini adalah bukti nyata dari upaya tersebut,” ujarnya.
Boroujerdi menambahkan, kecintaan kedua bangsa terhadap Al-Quran menjadi fondasi penting dalam memperkuat hubungan diplomatik, terutama menjelang perayaan 75 tahun hubungan bilateral pada 2025. “Kami yakin, semangat ini dapat meluas ke kerja sama di bidang lain,” imbuhnya.
Baca juga : Haflah Tilawatil Qur’an: Lantunan Qari Internasional Iran Akan Semarakkan Indonesia
Apresiasi terhadap Kemampuan Qari Indonesia
Syeikh Hamed Shakernejad, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Al-Quran Iran, mengungkapkan kebahagiaannya bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat Indonesia. Ia mendorong umat Muslim Indonesia untuk memanfaatkan Ramadan sebagai momentum memperdalam pemahaman Al-Quran.
“Al-Quran adalah pedoman hidup yang tidak hanya membangun individu, tetapi juga kemanusiaan secara universal,” tegas Shakernejad. Ia juga memuji kemampuan qari Indonesia yang dinilainya memiliki suara merdu dan teknik tilawah yang memukau. “Prestasi mereka di kancah internasional membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu pusat tilawah terbaik dunia,” ujarnya.
Haflah Tilawatil Quran di Berbagai Lokasi
Kedua qari Iran tersebut dijadwalkan melanjutkan rangkaian acara di sejumlah masjid dan pondok pesantren di Indonesia, termasuk Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, pada 16 Maret, Pesantren Al-Quraniyyah di Tangerang Selatan turut menyelenggarakan Haflah Tilawatil Quran bertepatan dengan malam Nuzulul Quran.
Pimpinan Pesantren Al-Quraniyyah, Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ, MA (Abi Sobron), menyatakan bahwa acara ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali tradisi keagamaan yang sempat terhenti akibat pandemi. “Kami berharap kegiatan ini dapat terus berkembang dan melibatkan lebih banyak qari internasional,” ujarnya.
Sinergi Antarlembaga untuk Promosi Al-Quran
Menurut Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Mohammad Reza Ebrahimi, acara ini diselenggarakan berkat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masjid-masjid besar, ulama, pondok pesantren, serta Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam. “Haflah Tilawatil Quran tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga memperluas interaksi budaya antarnegara Islam,” jelasnya.
Pentingnya Diplomasi Al-Quran
Dalam pidatonya, Shakernejad menekankan peran Al-Quran sebagai medium diplomasi budaya. “Al-Quran tidak hanya menyatukan umat Islam secara spiritual, tetapi juga menjadi alat diplomasi yang efektif,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi peran Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam dalam menyebarkan nilai-nilai Al-Quran secara global.
Shakernejad optimis bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pusat tilawah Al-Quran terbaik di dunia. “Qari Indonesia telah menunjukkan keahlian luar biasa. Dengan semangat yang sama, mereka akan mencapai puncak prestasi dalam waktu dekat,” tandasnya.
Resitasi Berjamaah dan Rangkaian Kegiatan
Sebagai penutup acara, dilakukan resitasi berjamaah Surah Al-Baqarah oleh qari Iran dan Indonesia. Rangkaian kegiatan serupa akan digelar hingga 18 Maret, melibatkan Grup Televisi Mahfel untuk memperkuat kerja sama keagamaan dan mempromosikan budaya Al-Quran di Indonesia.[]
Baca juga : Analis Timur Tengah: Dukungan Global untuk Gaza Kian Kuat, Israel di Bawah Tekanan