Ikuti Kami Di Medsos

Kegiatan ABI

Ketum Muslimah ABI: Salah Menempatkan Teknologi Bisa Berdampak pada Ketahanan Keluarga

Ketum Muslimah ABI: Salah Menempatkan Teknologi Bisa Berdampak pada Ketahanan Keluarga

Jakarta, 24 Januari 2025 – Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) menggelar Seminar Nasional di Gedung Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Jl. Nangka Raya, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Majelis Tinggi Organisasi I (MTO) dan Kongres III yang berlangsung pada Jumat (24/01). Seminar tersebut mengangkat tema “Ketahanan Keluarga di Era Disrupsi: Mewujudkan Organisasi Perempuan Berbudaya dan Berkearifan untuk Khidmat Keumatan dan Kebangsaan.”

Ketua Umum Muslimah ABI, Dra. Endang Sri Rahayu, M.Ud., dalam sambutannya menyampaikan bahwa era disrupsi merupakan periode loncatan teknologi yang berkembang pesat dan membawa dampak signifikan bagi kehidupan keluarga. “Di satu sisi, kemajuan teknologi membawa manfaat positif, namun di sisi lain, teknologi juga dapat menjadi sarana yang berpotensi merusak, terutama jika tidak digunakan dengan bijak dalam kehidupan keluarga,” ujarnya.

Menurutnya, keluarga adalah unit sosial terkecil yang memiliki peran penting dalam memberikan solusi dan perlindungan bagi anggotanya. “Jika teknologi tidak ditempatkan secara tepat, ketahanan keluarga akan terancam. Oleh karena itu, menjaga ketahanan keluarga bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh anggota keluarga,” tambahnya.

Hingga saat ini, Muslimah ABI telah berkembang di 14 wilayah dan 57 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Sebagai organisasi muslimah, Muslimah ABI terus berkontribusi dalam membangun ketahanan keluarga di masyarakat demi kemajuan bangsa.

Dra. Endang juga menekankan pentingnya literasi digital bagi keluarga dalam menghadapi perkembangan teknologi. “Kemajuan teknologi seharusnya menjadi sarana untuk memudahkan kehidupan, bukan justru merusaknya. Oleh karena itu, diperlukan edukasi, seperti buku saku dan panduan keluarga sakinah mawaddah warahmah (samawa), agar setiap anggota keluarga memahami hak dan kewajiban mereka,” jelasnya.

Ia menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan zaman, umat Islam harus berpegang teguh pada tauhid dan ajaran agama. “Dengan berlandaskan nilai-nilai agama, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan, termasuk disrupsi teknologi,” tuturnya.

Keynote Speaker: Ketua Umum KOWANI

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Ibu Nannie Hadi Tjahjanto, yang hadir sebagai keynote speaker, menegaskan pentingnya memperkuat pilar ketahanan bangsa di era disrupsi. “Kita harus senantiasa tanggap dalam menghadapi perubahan zaman serta mengukuhkan peran perempuan di berbagai lini kehidupan,” katanya.

Baca juga : Tim Rescue ABI Responsif Bantu Korban Banjir dan Longsor di Tunggulrejo, Kendal

Ia menyoroti peran perempuan yang bukan sekadar pengasuh, melainkan pendidik utama dalam keluarga yang akan melahirkan generasi pemimpin bangsa di masa depan. “Perempuan memiliki kontribusi besar dalam membangun daya saing dan karakter tangguh dalam menghadapi dinamika zaman. Kesadaran berorganisasi menjadi kunci untuk memperkuat identitas perempuan muslimah,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mendorong perempuan untuk memanfaatkan teknologi dalam memperluas jangkauan gerakan perempuan. “Media sosial dan platform digital bisa menjadi alat yang efektif dalam menyuarakan ide-ide positif, memperkuat solidaritas, serta mendorong perubahan sosial yang lebih luas,” imbuhnya.

Narasumber dan Materi Seminar

Seminar ini dimoderatori oleh Wa Ode Zainab Zilullah T., Ph.D., yang menjabat sebagai Kepala Bidang Humas Pimpinan Nasional Muslimah ABI sekaligus Ketua Pusat Studi Perempuan Sadra.

Adapun narasumber yang turut hadir dalam seminar ini meliputi:

– Dr. Dina Y. Sulaeman (Analis Geopolitik – Independen dan Penulis),
– Dra. Mufathonah, M.KPd (Kepala Sekolah SMP Plus Al-Kautsar Malang),
Dra. Dian Purnamasari, S.Psi., Psikolog, CMHA (Certified Master Handwriting Analyst).

Harapan dan Tujuan Seminar

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan di komunitas Ahlulbait mengenai pentingnya organisasi sebagai wadah pemberdayaan umat. Muslimah ABI juga mendorong perempuan untuk lebih aktif berkontribusi dalam pembangunan sosial dan nasional melalui organisasi yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan perempuan muslimah dapat lebih tangguh dalam menghadapi tantangan era disrupsi, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan keluarga, masyarakat, dan bangsa. []

Baca juga : DPW ABI Sulawesi Barat Serahkan Bantuan Sumur Bor untuk Pesantren Nuhiyah Pambusuang