Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Abu Obeida: Pengorbanan Palestina Tak Akan Sia-sia, Terus Berjuang!

Dalam pesan rekaman yang disampaikan pada Minggu (19/1), Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—menyampaikan pidato penting kepada publik setelah penerapan gencatan senjata di Gaza.

Abu Obeida membahas perjanjian gencatan senjata serta perjalanan panjang perlawanan pasukan Palestina melawan penjajahan Israel selama 15 bulan terakhir. Ia menyoroti dampak besar dari Operasi “Badai Al-Aqsa” yang dinilai telah mengubah dinamika perlawanan di wilayah tersebut.

“Selama 471 hari, rakyat Palestina telah berkorban tanpa tanding demi kebebasan mereka dan situs-situs suci,” ujar Abu Obeida dengan penuh keyakinan, seperti dikutip dari al-Manar.

Ia menegaskan bahwa pengorbanan besar dan darah yang telah tumpah tidak akan sia-sia. “Kami merasakan penderitaan yang mendalam, namun ini adalah harga yang harus dibayar untuk membebaskan tanah, rakyat, dan tempat suci kami,” tambahnya.

Implementasi Perjanjian Gencatan Senjata
Mengenai implementasi gencatan senjata yang mulai berlaku pada Minggu sore, Abu Obeida menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan tujuan utama perlawanan untuk mengakhiri agresi Israel. Ia menekankan bahwa Brigade Al-Qassam dan faksi perlawanan lainnya berkomitmen penuh terhadap kesepakatan tersebut, meskipun keberhasilannya bergantung pada kepatuhan Israel.

Abu Obeida juga menyerukan kepada para mediator untuk memastikan Israel mematuhi perjanjian tersebut. “471 hari telah berlalu sejak Operasi Badai Al-Aqsa, yang telah mengubah masa depan penjajahan,” katanya. Ia menambahkan bahwa perlawanan ini tidak hanya terbatas pada perbatasan Gaza, tetapi telah membawa perubahan signifikan dalam tatanan perjuangan melawan penjajah.

Front Baru dan Dukungan Internasional
Abu Obeida menjelaskan bahwa pertempuran ini telah membuka front baru dan memaksa Israel untuk meminta dukungan dari kekuatan internasional. Ia menyampaikan apresiasi kepada Hizbullah di Lebanon, Ansarullah di Yaman, serta kelompok Perlawanan di Irak atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap perjuangan di Gaza, menyebut mereka sebagai “teman seperjuangan” yang telah memberikan pengorbanan besar.

Selain itu, ia juga memuji warga Yordania yang melintasi perbatasan dan melancarkan serangan terhadap Israel, seraya menegaskan bahwa semua upaya normalisasi hubungan dengan Israel akan disambut dengan “tsunami kesadaran dan perlawanan dari bangsa-bangsa merdeka.”

Tanggung Jawab Masa Depan
Abu Obeida juga menyoroti peran penting yang harus diambil oleh Palestina di Tepi Barat dan memberikan penghormatan atas keberanian serta ketahanan warga Jenin. “Jenin adalah saudari Gaza dalam hal keberanian dan ketahanan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa perjuangan di Gaza telah menjadi simbol ketangguhan, dengan pasukan perlawanan yang terus berjuang dalam kondisi sulit, menyerang musuh dengan segala kemampuan yang dimiliki. []

Continue Reading