Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Kemenlu RI Soroti Gencatan Senjata Gaza sebagai Langkah Menuju Perdamaian

Kemenlu RI Soroti Gencatan Senjata Gaza sebagai Langkah Menuju Perdamaian
Sumber: RNZ

Ahlulbait Indonesia – Gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza resmi diberlakukan pada Minggu (19/1) pukul 11.15 waktu setempat. Kesepakatan ini menjadi harapan baru bagi warga Palestina yang selama ini terjebak dalam konflik berkepanjangan. Pada tahap awal, kesepakatan mencakup pembebasan 33 sandera serta hampir 2.000 tahanan Palestina secara bertahap dalam fase pertama yang direncanakan berlangsung selama 42 hari.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Roy Soemirat, menyambut baik kesepakatan tersebut dan menekankan pentingnya semua pihak untuk mematuhi isi perjanjian. “Indonesia memandang gencatan senjata ini sebagai langkah penting untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang sangat membutuhkan,” ujar Roy dalam pesan singkat kepada awak media pada Senin (20/1), dikutip dari Liputan6.

Lebih lanjut, Roy menegaskan bahwa Indonesia akan terus memantau pelaksanaan kesepakatan ini. “Kami akan mengawal implementasinya melalui forum multilateral seperti PBB maupun upaya bilateral. Harapannya, kesepakatan ini tidak hanya menghentikan kekerasan tetapi juga membuka jalan menuju perdamaian yang lebih langgeng,” tambahnya.

Baca juga : Menlu Sugiono: RI Siap Rekonstruksi Gaza Pasca Gencatan Senjata

Bantuan Kemanusiaan dan Fase Berikutnya
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari selama fase pertama. Dari jumlah tersebut, 50 truk membawa bahan bakar, sementara 300 truk dialokasikan untuk wilayah Gaza Utara, kawasan yang mengalami kondisi paling parah akibat konflik.

Sementara itu, menurut Kementerian Luar Negeri Qatar—salah satu mediator dalam kesepakatan ini—rincian fase kedua dan ketiga gencatan senjata akan difinalisasi selama pelaksanaan fase pertama.

Akar Konflik Masih Jadi Sorotan
Roy juga menyoroti pentingnya penyelesaian akar konflik di kawasan tersebut. “Selama penjajahan Israel belum berakhir, gejolak di Timur Tengah akan terus terjadi, dan dampaknya meluas secara global,” tegasnya.

Dengan dimulainya gencatan senjata ini, dunia berharap kesepakatan tersebut mampu memberikan ruang bagi rakyat Palestina untuk bernapas lega serta menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih adil dan berkelanjutan.[]

Baca juga : Ahmad Muzani: Dukungan Indonesia untuk Palestina Tak Pernah Surut