Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Pemimpin Ansarullah: Dukungan Yaman untuk Gaza Tetap Kokoh

Pemimpin Ansarullah Yaman: Kami Gembira Berperang Langsung dengan AS dan Zionis

Ahlulbait Indonesia – Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badreddine Al-Houthi, menegaskan bahwa dukungan Yaman terhadap perjuangan Palestina tetap teguh, bahkan di tengah implementasi kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Dalam pidatonya pada Kamis malam (16/1), Al-Houthi menekankan bahwa operasi militer Yaman akan terus berlanjut jika Zionis melanggar gencatan senjata.

“Jika terjadi pelanggaran atau pembantaian baru, Yaman tidak akan ragu untuk mengambil tindakan militer sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina,” ujarnya. Ia juga menyoroti komitmen Yaman dalam meningkatkan kemampuan militernya guna memperkuat dukungan bagi perjuangan Palestina.

Operasi Militer Yaman Mengguncang Pertahanan Zionis

Al-Houthi memaparkan peran Yaman dalam Operasi Badai al-Quds, yang berhasil mengguncang Zionis serta sekutu-sekutunya, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Meski menghadapi kondisi sulit, pasukan Ansarullah melancarkan 1.255 operasi, yang mencakup peluncuran rudal balistik, serangan drone, dan operasi maritim.

Dilansir oleh al-Manar, Al-Houthi memuji keberhasilan Angkatan Bersenjata Yaman dalam melemahkan armada angkatan laut AS hingga tidak mampu melindungi jalur pelayaran rezim Zionis. Rentetan serangan ini mengungkap celah besar dalam sistem pertahanan Zionis, memaksa mereka menghadapi tantangan serius.

Baca juga : Kemenangan Gaza: Gencatan Senjata Membawa Harapan Baru

Dampak pada Ekonomi dan Moral Zionis

Operasi militer Yaman berdampak signifikan terhadap ekonomi dan moral Zionis. Serangan terhadap kapal dagang mereka mengganggu jalur perdagangan utama, sementara ancaman terhadap Bandara Ben Gurion menyebabkan banyak maskapai internasional mengurangi operasinya.

Al-Houthi juga menyoroti kegagalan rezim Zionis dalam mencapai tujuannya, baik secara militer maupun ekonomi. Tekanan ini akhirnya memaksa Zionis untuk mencari solusi politik setelah kehabisan opsi militer.

Kritik terhadap Dunia Arab dan Komunitas Internasional

Dalam pidatonya, Al-Houthi mengecam sikap pasif negara-negara Arab yang justru memberikan ruang bagi Zionis untuk melakukan kejahatan. Ia juga menuding Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal menjalankan tugasnya dalam menegakkan keadilan, dengan menyebut badan dunia tersebut tidak netral.

Penghormatan kepada Hizbullah dan Perlawanan Regional

Pemimpin Ansarullah ini memberikan penghormatan kepada Hizbullah atas kontribusi besar mereka dalam mendukung perjuangan Palestina, termasuk pengorbanan besar yang telah dilakukan. Ia juga memuji peran perlawanan Irak dalam berbagai bentuk dukungannya terhadap rakyat Palestina.

Seruan untuk Mobilisasi Massal

Sebagai penutup, Al-Houthi menyerukan rakyat Yaman untuk menghadiri aksi demonstrasi besar pada Jumat sebagai puncak dari 15 bulan mobilisasi publik yang konsisten. “Pengorbanan kita adalah bukti komitmen Yaman dalam membela hak-hak Palestina,” tegasnya, sembari menegaskan bahwa dukungan Yaman mencakup dimensi militer, politik, dan rakyat yang berakar pada prinsip dan keimanan yang mendalam.

Dengan 106 martir dan 328 korban luka, Yaman kembali menegaskan posisinya sebagai benteng perjuangan Palestina di tengah tantangan global.[]

Baca juga : Rudal Hipersonik Yaman Hantam Target Strategis Zionis