Kisah
Sayyidah Zainab: Simbol Keberanian dan Ketegaran
Ahlulbait Indonesia – Sayyidah Zainab a.s. adalah sosok perempuan yang dijadikan simbol keberanian dan ketegaran dalam membela kebenaran. Perannya dalam peristiwa Asyura menjadi catatan penting dalam sejarah Islam dan kemanusiaan sepanjang masa. Di tengah puncak penderitaan dan ujian berat, Sayyidah Zainab a.s. tetap tegar. Rahasia ketegarannya terletak pada keimanan yang mendalam kepada Allah SWT.
Sayyidah Zainab a.s. lahir di tengah keluarga suci. Pendidikan mulia yang diperolehnya dari kakeknya, Rasulullah SAW; ayahnya, Imam Ali a.s.; serta ibunya, Sayyidah Fathimah a.s., membentuknya menjadi sosok yang pemberani dan tegar. Namanya dikenang sepanjang sejarah sebagai simbol keteladanan.
Baca juga : Sayyidah Zainab sebagai Utusan Perlawanan Imam Husain
Peran Sayyidah Zainab a.s. merupakan manifestasi sempurna dari amar makruf nahi munkar. Ketika menghadapi penguasa zalim pada masa itu, Yazid bin Muawiyah, Sayyidah Zainab dengan tegas menyatakan:
“Wahai Yazid, kekuasaan dan dinasti telah menghilangkan kemanusiaanmu. Kamu adalah penghuni neraka. Laknat atasmu! Kamu telah memerangi ajaran Rasulullah. Ketahuilah, meskipun kamu telah mengerahkan segala upaya, agama tidak akan sirna dan akan kekal. Namun, kamu akan hancur dan lenyap.”
Wanita mulia ini menerima tanggung jawab yang berat dan penuh kesulitan. Namun, kesabarannya seperti permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayyidah Zainab a.s., ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah adalah keindahan yang hakiki. Seusai peristiwa Asyura, beliau menyampaikan kepada para pelaku kezaliman:
“Saya tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.”
(Sumber: Parstoday)
Baca juga : Imam Ali Menjelaskan Diri dan Jiwanya