Ikuti Kami Di Medsos

Akhlak

Membatasi Kecintaan Terhadap Dunia

Membatasi Kecintaan Terhadap Dunia

Ahlulbait Indonesia – Hati manusia cenderung terus berharap selama ia hidup di dunia ini. Namun, keyakinan terhadap akhirat akan menyadarkan manusia bahwa segala peluang yang disediakan dunia bersifat sementara. Keuntungan duniawi yang diraih hanyalah sedikit, dan apa pun yang dimiliki di dunia tidak akan bertahan selamanya.

Kelalaian manusia terhadap kematian dan hari kiamat menjadi salah satu penyebab utama ia mengabaikan amal perbuatannya. Padahal, mengingat kematian dan hari kiamat dapat menjadi pelajaran penting yang membebaskan manusia dari kecintaan yang berlebihan terhadap nilai-nilai duniawi yang fana dan sementara.

Baca juga : Penghambaan Kepada Allah

Amirul Mukminin, Imam Ali a.s., pernah berkata:
“Wahai manusia, hal yang paling aku khawatirkan dari kalian ada dua: mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu akan menjauhkan kita dari kebenaran, sedangkan panjang angan-angan membuat manusia melupakan kehidupan yang akan datang. Ketahuilah, dunia ini bergerak dengan cepat dan tidak ada yang tersisa darinya kecuali sisa-sisa seperti bekas air dalam bejana yang telah dikosongkan.”

Imam Ali a.s. juga mengingatkan:
“Hati-hatilah, dunia yang akan datang semakin dekat. Sekarang adalah waktu untuk beramal tanpa perhitungan, sementara esok adalah waktu perhitungan tanpa ada lagi peluang untuk beramal.”

Peringatan ini mengajarkan bahwa hidup di dunia hanyalah persinggahan sementara. Fokus utama manusia seharusnya pada amal kebaikan yang menjadi bekal untuk kehidupan akhirat. Ketamakan terhadap dunia hanya akan menjerumuskan manusia ke dalam kebutaan hati, menjauhkan dari kebenaran, dan melalaikan tanggung jawab kepada Allah dan sesama manusia.

(Sumber: Syaikh Abbas bin Mohammad Reza Qummi, Alam Akhirat)

Baca juga : Mengenal Allah dengan Sebaik-baiknya