Internasional
Imam Ali Khamenei: Zionis Akan Musnah, Perlawanan Akan Menang
Pemimpin Revolusi Islam Iran, Imam Sayyid Ali Khamenei menegaskan bahwa anggapan Amerika Serikat, rezim zionis, dan sekutu mereka tentang berakhirnya poros perlawanan adalah ilusi belaka. Dilansir al-Manar, dalam pidatonya pada Selasa (17/12) di hadapan sekelompok perempuan Iran menjelang peringatan kelahiran Sayidah Fatimah (AS)—yang juga diperingati sebagai Hari Ibu di Iran—Imam Khamenei menegaskan bahwa justru zionis yang akan musnah.
Ia mengingatkan bahwa musuh-musuh Revolusi Islam telah beralih menggunakan metode perang lunak setelah menyadari bahwa kekuatan revolusi tidak dapat dihancurkan melalui metode kekerasan. Imam Khamenei menyebut metode perang lunak ini mencakup manipulasi dan kebohongan, dengan menyebarkan slogan-slogan palsu seperti membela perempuan atau memicu kerusuhan atas nama hak-hak perempuan.
Beliau juga menyoroti situasi di Gaza, Lebanon, dan Suriah, di mana rakyat terus menghadapi agresi zionis. Ia memuji keteguhan perlawanan di kawasan tersebut dan menegaskan bahwa jalan para syuhada akan terus berlanjut. Menurutnya, meskipun Gaza diserang setiap hari dan banyak yang menjadi syahid, semangat perlawanan tidak pernah padam. Rakyat Gaza dan Lebanon tetap berdiri kokoh melawan penindasan, sementara zionis terus mengalami kekalahan moral dan strategi.
Pemimpin Revolusi Islam ini juga mengkritik narasi global tentang perempuan yang sering digunakan sebagai alat untuk merusak nilai-nilai moral masyarakat Islam. Ia menuduh kekuatan Barat, melalui sistem kapitalisme dan media mereka, secara hipokrit memanfaatkan isu-isu perempuan demi keuntungan politik dan ekonomi. Imam Khamenei menegaskan pentingnya memahami dan menyebarkan pandangan Islam yang menekankan kesetaraan dan saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan.
Dalam pandangannya, Islam sangat menekankan nilai-nilai seperti hijab, kesopanan, dan kehormatan sebagai landasan penting bagi perempuan. Ia mencontohkan bagaimana perempuan Iran telah berhasil menjaga identitas budaya dan tradisi bangsa mereka melalui nilai-nilai ini. Ia juga menyebut bahwa kebobrokan moral di Barat merupakan fenomena yang relatif baru, berbeda dengan tradisi masyarakat Eropa dua atau tiga abad lalu yang masih menjunjung tinggi nilai kesopanan.
Imam Khamenei menyerukan kepada perempuan Iran, baik pelajar, pengajar, maupun masyarakat umum, untuk tetap waspada terhadap godaan dan propaganda licik musuh yang bertujuan merusak nilai-nilai moral dan budaya Islam. Ia menekankan bahwa peran perempuan sangat penting dalam menjaga fondasi moral dan budaya masyarakat, serta mendukung perjuangan melawan kezaliman yang terus berlangsung.
Di akhir pidatonya, Imam Khamenei kembali menegaskan bahwa masa depan milik perlawanan, bukan musuh-musuh Islam. Zionis yang berusaha memusnahkan kekuatan perlawanan justru akan menemui kehancurannya sendiri, sementara semangat perlawanan akan terus tumbuh di Gaza, Lebanon, dan seluruh kawasan.