Demi Ilmu Rela Di Rantau

Demi menuntut ilmu, Maya Candra Lestari, mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madinatul Ilmi, Sawangan Depok ini harus rela setahun penuh tak pulang ke kampung halaman. Hanya satu kali dalam setahun saja, mahasiswi yang berasal dari Riau ini sempat pulang ke kampung halamannya.

Jauhnya jarak tak menyurutkan semangat Maya untuk terus menuntut ilmu. Saat ABI Press temui di kampus MI, Maya mengaku justru merasa bisa belajar banyak dengan bertemu banyak teman dari berbagai daerah dan dari banyak pulau di kampusnya ini.

“Jauh dari rumah membuat saya belajar mandiri. Berteman dengan teman yang dari luar pulau, dari beberapa daerah,” ujar Maya. “Juga memperlancar bahasa Indonesia saya. Kepulauan Riau kan deket dengan Malaysia, dulu ya lancarnya bahasa Melayu. Sekarang alhamdulillah sudah lancar bahasa Indonesia.”

Bertemu banyak orang dari berbagai daerah sebagai teman membuat Maya mengaku betah merantau dan rela hanya bisa pulang setahun sekali ke Riau.

“Lagipula kalau mau pulang jauh, ongkosnya mahal. Bisa 2 juta biaya pulang-pergi.” ujar Maya. “Saya tidak punya uang sebanyak itu.”

Bagi Maya sendiri, ia mengaku ingin pulang ke kampung halaman dengan prestasi. Tahun ini Maya memasang target bisa lulus dengan IPK terbaik. “Ya, target saya bisa lulus dengan IPK terbaik. Insya Allah.”

Teman satu angkatan Maya, Sri Hasanah, mengakui bahwa Maya termasuk mahasiswi yang gigih dalam belajar. Meski menurut Sri Hasanah prestasi Maya masih di bawah beberapa mahasiswa lainnya, tetapi sejak semester awal hingga semester akhir ini, perstasi Maya naik secara signifikan.

“Maya itu teman yang baik, tapi pendiam. Mungkin yang harus diperbaiki oleh Maya itu menurut saya agar dia lebih bisa bersosialisasi pada teman-teman lainnya,” ujar Sri Hasanah.

Selain Maya yang dari Riau, ada juga mahasiswi dari Kalimantan yang kuliah di kampus Madinatul Ilmi. Meski harus jauh dari tanah kelahiran, semangat mereka untuk menuntut ilmu tetap tinggi demi meraih prestasi. (Muhammad/Yudhi)